Silangit Jadi Bandara Internasional, Danau Toba Makin Mendunia

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan optimistis Bandara Silangit menjadi bandara internasional akan mendongkrak turis asing.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 29 Okt 2017, 11:31 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2017, 11:31 WIB
Bandara Silangit,  Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto: Achmad Dwi/Liputan6.com)
Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto: Achmad Dwi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan optimistis status Bandara Silangit, Sumatera Utara (Sumut) menjadi bandara internasional akan mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Danau Toba.

Luhut menyampaikan hal itu saat Peresmian Bandara Silangit sebagai bandara internasional dan penerbangan perdana rute Singapura-Silangit, pada Sabtu, 28 Oktober 2017.

"Perkembangan wisata Danau Toba akan terus membaik," kata Luhut dalam keterangan resmi di Jakarta, seperti ditulis Minggu (29/10/2017).

Keyakinan ini didukung karena Bandara Silangit sudah resmi melayani penerbangan internasional rute Singapura-Silangit. Luhut menyambut penerbangan perdana Garuda Indonesia bernomor GA 8506 yang terbang dari Negeri Singa menuju Bandara Silangit. Pesawat tersebut membawa 60 penumpang dan mendarat di Bandara Silangit pukul 13.40 WIB.

Penerbangan Singapura-Silangit terjadwal tiga kali dalam seminggu untuk memudahkan akses turis menuju objek wisata Danau Toba. Upaya ini untuk mendukung langkah pemerintah mengembangkan Danau Toba sebagai tujuan wisata kelas dunia.

"Jika resort Silangit sudah jadi, akan sangat menarik karena jarak terbang dari Singapura hanya 50 menit dan pesawat akan berada di ketinggian 1.500 meter sehingga suasana tenang," kata Luhut.

Luhut mengatakan, terminal Bandara Silangit dapat menampung kapasitas 350 ribu orang per tahun. Data saat ini menunjukkan sudah mencapai 500 ribu orang.

"Jadi mungkin akan kita perbesar lagi di 2019 (terminal Bandara Silangit,” ujar mantan Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu.

Pada saat yang sama, maskapai Citilink juga melakukan penerbangan reguler perdana dengan rute Halim Perdanakusuma, Jakarta-Silangit. Armada pesawat yang digunakan Airbus A320 dan berhasil mendarat dengan mulus.

Hingga saat ini sudah ada maskapai Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Lion grup yang lebih dulu membuka penerbangan domestik ke Bandara Silangit. Ini merupakan bagian dukungan pemerintah untuk menyukseskan program 10 destinasi pariwisata prioritas nasional dan mendatangkan 20 juta turis pada 2019.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Pertumbuhan Penumpang Naik Tajam di Bandara Silangit

Sebelumnya Bandara Silangit (DTB) di kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara, berada tak jauh dari kawasan wisata andalan Danau Toba ini telah dikembangkan.

Semula bandara ini hanya untuk memenuhi penerbangan perintis, kini disulap penampilannya seiring peresmian Bandara Silangit ini sebagai Bandara Internasional yang akan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi pada 28 Oktober 2017 mandatang, bersamaan dengan peresmian terminal baru yang artistik, luas nan megah. Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menyampaikan hal tersebut.

"Kemarin Sabtu, 14 Oktober 2017, Presiden Jokowi didampingi Menhub Budi Karya juga sudah berkunjung ke Bandara Silangit untuk mengecheck progress kesiapan fasilitas bandara dan fasilitas pendukungnya untuk peresmian menjadi bandara internasional akhir Oktober ini", ujar Agus, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 16 Oktober 2017.

Agus menjelaskan, sebelumnya Bandara Silangit hanya diterbangi penerbangan perintis dengan pesawat berkapasitas di bawah 20 kursi dari Sibolga, Gunung Sitoli, dan Medan.

Selanjutnya, penerbangan dilakukan dari Bandara Internasional (KNO) Kualanamu, Deli Serdang, dengan pesawat ATR 72-500. Jumlah pergerakan penumpang di Bandara Silangit ini masih sedikit, tercatat pada semester I 2014 hanya 11.946 penumpang.

"Sejak diterbangi maskapai penerbangan Garuda Indonesia dari Jakarta tahun lalu, jumlah pertumbuhan penumpang di Bandara Silangit melonjak tajam, tercatat pada semester I Tahun 2017 berjumlah 120.749 penumpang, naik sebesar 304,40 persen dibandingkan semester I Tahun 2016 yang hanya berjumlah 29.859 penumpang," jelas Agus.

Setelah Garuda Indonesia, penerbangan ke Bandara Silangit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) Jakarta pun kian bertambah, dengan terbangnya Sriwijaya Air menggunakan Boeing B 737-500, disusul baru-baru ini oleh Batik Air.

Lebih lanjut Agus menjelaskan selain dari Jakarta, Garuda juga terbang dari Kualanamu dan Bandara Dr Ferdinand Lumban Tobing (FLZ) di Pinangsori, Sibolga, Tapanuli Tengah menggunakan pesawat ATR 72-600 berkapasitas 72 penumpang.

Rute Silangit-Kualanamu juga diterbangi oleh Wings Air dengan ATR 72-500/600 berkapasitas 72 penumpang. Sementara itu, penerbangan perintis yang dilakukan Susi Air dengan pesawat Cessna Caravan berkapasitas 12 penumpang masih berlangsung dari Kualanamu dan Bandara Binaka (GNS), Gunungsitoli.

Penerbangan dari Jakarta ke Silangit dioperasikan Garuda menggunakan pesawat Bombardier CRJ1000 bekapasitas 96 penumpang. Sementara Sriwijaya Air menggunakan pesawat Boeing 737-500 berkapasitas 120 penumpang dan Batik Air dengan pesawat Boeing 737-800 berkapasitas 162 penumpang.

"Semakin mudah akses menuju lokasi wisata Danau Toba, makin besar pula potensi pengunjung yang bakal menyambangi lokasi wisata tersebut. Dukungan penuh dari Kementerian Perhubungan untuk mendorong potensi wisata di Indonesia salah satunya adalah dengan mengembangkan Bandara Silangit (DTB) di Tapanuli Utara, Sumatera Utara menjadi Bandara Internasional untuk memperlancar arus wisatawan melalui jalur udara sekaligus mendongkrak angka kunjungan ke Danau Toba," jelas Agus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya