Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengaku perlu mengingatkan PT PLN (Persero) untuk tetap menjaga kesehatan neraca keuangan dalam membangun megaproyek pembangkit listrik 35 ribu Megawatt (MW). Pasalnya, kondisi keuangan PLN dapat berisiko terhadap keuangan negara.
"Tugas dari Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara adalah untuk memantau prioritas pembangunan yang digariskan Presiden dengan upaya untuk mencapai target tersebut," kata Sri Mulyani di kantor pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (31/10/2017).
Baca Juga
Namun, lanjutnya, pembangunan infrastruktur prioritas harus tetap memperhatikan berbagai risiko yang berpotensi timbul. Jangan sampai tujuan pembangunan dilemahkan oleh risiko-risiko yang tidak dapat terdeteksi.
Advertisement
Sri Mulyani mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Direktur Utama PT PLN (Persero) mengenai kondisi keuangan dan hal-hal yang perlu diperhatikan perusahaan pelat merah bidang kelistrikan itu.
"Kami akan pantau neraca PLN baik dari sisi kas dan kewajibannya. Kami akan bekerja sama dengan Menteri ESDM dan Menteri BUMN untuk meyakinkan faktor-faktor yang bisa mempengaruhi PLN dalam menjaga likuiditas dan menjaga kemampuan membayar utang kembali agar dijaga dengan baik, karena ini mengenai masalah reputasi nasional," terangnya.