Gunung Agung Meletus Lagi, PLN Pastikan Kondisi Listrik Aman

PT PLN (Persero) menyatakan kondisi listrik di Bali terutama di daerah Karangasem masih aman meski Gunung Agung kembali meletus.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Nov 2017, 21:57 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2017, 21:57 WIB
Gunung Agung. (Liputan6.com/Dewi Divianta)
Gunung Agung. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan kondisi listrik terutama di daerah Karangasem masih aman meski Gunung Agung kembali meletus sekitar pukul 19.00 Wita.

"Info di Karangasem belum ada pemadaman. Kondisi masih kondusif," ujar Humas PLN Distribusi Bali Putra DM, lewat pesan singkat kepada Liputan6.com, Sabtu (25/11/2017).

Putra menambajkan, PLN juga sudah siap mengantisipasi bila terjadi Gunung Agung meletus. "kesiapan SOP secara teknik, PLN distribusi Bali telah siapkan genset-genset sejak pasca siaga awas," kata dia.

Seperti diketahui, Gunung Agung kembali menunjukkan aktivitasnya. Gunung setinggi 3.142 mdpl itu kembali meletus sekitar pukul 19.00 Wita.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), I Gede Suantika membenarkan perihal letusan ketiga tersebut.

"Meletus lagi tadi pukul 19.00 Wita. Yang pertama itu kan sore tadi. Malam ini meletus lagi," ujar Gede saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (25/11/2017).

Hanya saja, Gede menjelaskan, jika letusan ketiga tak terpantau secara visual oleh karena Gunung Agung yang terletak di Kabupaten Karangasem itu tertutup kabut. "Secara visual letusan tidak terlihat karena tertutup kabut. Tapi dari alat-alat di pos pengamatan terpantau letusan itu," ujarnya.

Dengan begitu, sudah tiga kali Gunung Agung mengalami letusan. Letusan pertama terjadi pada Selasa 21 November pukul 17.05 Wita disertai kepulan asap setinggi 700 meter dan lontaran abu. Letusan kedua dan ketiga terjadi hari ini, Sabtu (25/11/2017) pukul 17.20 Wita dan pukul 19.00 Wita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Letusan Gunung Agung

Sebelumnya Gunung Agung di Karangasem, Bali kembali erupsi dengan mengeluarkan asap pekat dengan ketinggian mencapai 1.500 meter. Itu terjadi sekitar pukul 17.30 Wita dan kembali meletus pada pukul 19.00 Wita.

Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, erupsi tersebut masih bersifat freaktik. Sama seperti letusan pertama pada Selasa 21 November.

"Ya masih sama ini. Masih freaktik saja," kata Kasbani, kepada Liputan6.com, Sabtu 25 November 2017.

Dia menegaskan, untuk lebih lanjut akan dilakukan penelitian. Meskipun, dirinya menyebut yang baru keluar dari perut Gunung Agung hanya uap air dan debu vulkanik.

"Iya masih freaktik. Karena hanya uap air dan debu vulkanik saja," tandas Kasbani.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana menyatakan, kolam abu teramati begitu jelas di kawah Gunung Agung.‎

Meski begitu, Devy mengaku belum mengetahui jenis letusan yang terjadi sore hari ini, apakah termasuk dalam jenis letusan freaktik, freato-magmatik atau letusan magmatik.

"Menentukan letusan freaktik dan magmatik butuh sampling abu dan lihat kadar juvenile," tuturnya.‎‎

Devy meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti rekomendasi PVMBG pada status level III atau siaga Gunung Agung. "Rekomendasi itu yakni tidak melakukan aktivitas apapun di dalam radius 6 kilometer ditambah perluasan sektoral sejauh 7,5 kilometer ke arah Utara-Timurlaut, Tenggara dan Selatan-Baratdaya," ujarnya.‎

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya