Liputan6.com, Jakarta - PLN siap memasok listrik sebesar 160 MVA demi dukung kemajuan investasi kawasan industri dan pariwisata di Bintan, Kepulauan Riau.
Hal ini dibuktikan dengan telah ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MOU) antara PLN dan PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) dengan daya 120 MVA dan PT Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) dengan daya 40 MVA
MoU ini ditandatangani oleh Busran Labintang selaku Manajer Niaga PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) dengan Surya Tjahyadi selaku General Manager PT BIIE, dan Aditya Laksmana selaku General Manager PT BRC.
Advertisement
Baca Juga
"Kerja sama ini bertujuan untuk membangun komitmen saling bersinergi dan bekerja sama dalam pemenuhan tenaga listrik saat ini juga di masa yang akan datang guna mendorong investor di Kawasan Industri Lobam dan Kawasan Pariwisata Lagoi, Pulau Bintan Kepulauan Riau," kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi, Sabtu (25/11/2017).
Guna memenuhi kebutuhan sebesar 160 MVA, PLN membangun Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV dan Gardu Induk 150 kV di Lagoi sepanjang 20 kilometer route (kmr) dari Gardu Induk 150 kV Sri Bintan dan pembangkit berbahan bakar gas 9 MW di Teluksasah dekat Lobam yang beroperasi di awal Desember 2017.
Sementara itu, guna menambah pasokan listrik di Pulau Bintan dalam dua tahun ke depan, akan dibangun pembangkit secara bertahap. Dengan demikian, penyediaan energi listrik kedua kawasan tersebut dapat diwujudkan, mengingat kebutuhan listriknya disepakati secara bertahap.
"Namun bila ada tambahan, PLN siap mengalirkan energi listriknya berapa pun," ujar dia.
Sementara itu, Busran menegaskan, kondisi kelistrikan di Pulau Bintan semakin membaik, sehingga seluruh kebutuhan listrik baik untuk mencukupi kebutuhan sektor industri, pariwisata, usaha kuliner, pertokoaan, dan mal dapat dipercayakan kepada PLN.
"Kami selalu siap untuk memasok kebutuhan listrik agar para pelaku industri maupun pelaku usaha bisa lebih fokus mengurus bisnisnya, dan tentunya urusan listrik serahkan saja ke PLN," ucap Busran.
Dengan ditandatanganinya MoU ini, PT BRC akan menjadi pelanggan PLN terbesar di Kepulauan Riau bahkan di Sumatera, yang akan menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi provinsi Kepulauan Riau.
Nantinya, tidak hanya peningkatan kebutuhan listrik, tetapi juga akan menyerap tenaga kerja sehingga roda perekonomian di Bintan semakin membaik, bahkan akan menjadi tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi baik dari dalam maupun luar negeri. (Yas)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
PLN Jamin Stok Listrik
Sebelumnya, PT PLN (Persero) siap berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pemenuhan pasokan listrik. Pasalnya, dengan pasokan listrik yang memadai, dapat mendatangkan investasi baru.
Direktur Regional Jawa Bagian Barat PLN, Haryanto WS mengatakan, saat ini kondisi pasokan listrik cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bahkan, cadangan listrik di wilayah Jawa Bali berlebih. Saat ini daya mampu pasokan jaringan Jawa Bali mencapai 30 ribu Mega Watt (MW), dengan cadangan mencapai 8 ribu MW.
"Untuk Jawa Bali sekarang 31 persen, cadangannya dari 30 ribu MW, jadi hampir 7.000 sampai 8.000 MW," kata Haryanto, di Jakarta, Selasa 21 November 2017.
Menurut dia, dengan cadangan pasokan listrik sebesar 31 persen, PLN akan berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi. Cadangan tersebut dapat memenuhi investasi baru, baik industri, bisnis maupun perumahan.
"Harapannya bahwa PLN berkontribusi di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, dengan menyediakan listrik untuk kebutuhan industri bisnis dan perumahan," tutur Haryanto.
Dia mengungkapkan, pasokan listrik akan semakin bertambah ke depannya, seiring dengan beroperasinya pembangkit yang masuk dalam program 35 ribu MW.
Pada tahun depan, PLN akan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLMG) Muara Karang berkapasitas 500 MW dan Tanjung Priok 1.000 MW,
"Tahun depan Muara Karang 500 MW, Priok 1000 MW. Dengan program 35 ribu MW saat ini kondisi nasional sudah cukup dayanya, apalagi ada program 35 ribu MW bisa membantu pengusaha di Indonesia," tutup Haryanto.
Advertisement