PLN Bakal Terapkan Keunggulan PLTU China di RI

PLTU Ninghai di China memiliki sejumlah keunggulan yang akan diadaptasi dalam pembangunan PLTU Jawa 7.

oleh Vina A Muliana diperbarui 07 Des 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 07 Des 2017, 09:30 WIB
20160928-Melihat Pameran Hari Listrik Nasional ke 71-Jakarta
Maket dari PLTU 3 Banten - Lontar 4 x 315 MW milik PLN ketika pameran Hari Listrik Nasional (HLN) di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9). Pameran itu dalam rangka Hari Kelistrikan Nasional ke-71 yang jatuh setiap 27 Oktober. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Zhejiang - Direksi PT PLN (Persero) beserta rombongan mengunjungi Ninghai Power Plant atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ninghai di China.

Direktur Utama (Dirut) PLN Sofyan Basir mengatakan, PLTU Ninghai ini memiliki banyak keunggulan yang akan diadaptasi dalam pembangunan PLTU Jawa 7 yang berlokasi di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Ninghai Power Plant terletak di provinsi Zhejiang, China dan merupakan pembangkit listrik bertenaga batu bara dengan kapasitas 4.400 MW. PLTU ini dimiliki oleh perusahaan milik China, Shenhua Guohua Electric Power Corporation.

"Tadi sudah keliling pabrik dan lihat hijau luar biasa di sekelilingnya dan ini akan dibangun persis seperti ini di Banjanegara di Jawa Barat. Progressnya hampir mencapai 40 persen," tutur Sofyan di Zhejiang, China, Kamis (7/12/2017)

Lebih lanjut Dirut PLN Sofyan Basir menuturkan teknologi ultra super critical ini juga akan sangat baik apabila diterapkan di Indonesia yang memiliki batu bara sebagai energi primernya.

Sementara itu, proyek Jawa 7 diperkirakan selesai pada akhir 2019 dan mendukung program 35 ribu MW. Proyek Jawa 7 akan memiliki kapasitas 2 x 1000 MW dengan investasi sekitar Rp 40 triliun.

"Kita berdoa sama-sama proyek ini bisa berjalan dengan baik tanpa kurang satu apapun," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

PLN Belajar Pembangkit Listrik Tenaga Surya ke Shanghai

Sebelumnya PT PLN (Persero) melakukan kunjungan kerja ke Shanghai, China, yang dimaksudkan untuk mempelajari pembangkit listrik tenaga surya demi terus mendorong penggunaan energi terbaru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.

Kunjungan ini juga dilakukan untuk menyurvei secara langsung kontraktor yang bakal terlibat dalam pembangunan pembangkit listrik panel surya.

Dalam kunjungan kerjannya PT PLN (Persero) pergi ke DongFang Huanseng Photovoltaic Co yang merupakan pabrik pembuat panel surya untuk pembangkit listrik di China.

Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir mengatakan, diharapkan dari kunjungan ini bisa melihat kondisi di lapangan secara riil termasuk untuk urusan teknis dan keuangan.

"Kita datang kemari untuk menjajaki benchmark bagaimana EBT di China," kata Sofyan di Shanghai, Rabu 5 November 2017.

"Kami ingin melihat pabriknya secara langsung dan untuk bertanya mengenai masalah-masalah teknis dan keuangan," lanjut dia

Dari kunjungan ini, Sofyan berharap PT PLN bisa mendapat kontraktor dengan harga paling terjangkau untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia nantinya.

"Semoga kita bisa dapat yang terbaik dan yang termurah harga nanti yang ditawarkan oleh kontraktor untuk panel surya ini tidak terlampau mahal," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya