Cicil Rumah Lebih Baik Dari Sewa Kontrakan, Benarkah?

Banyak yang menganggap kebutuhan papan berupa rumah sudah tidak terlalu penting lagi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Des 2017, 20:44 WIB
Diterbitkan 20 Des 2017, 20:44 WIB
Rusun Sewa
Kementerian PUPR optimistis dapat mengatasi tiga hambatan utama dalam program penyediaan perumahan bagi masyarakat dan PNS.

Liputan6.com, Jakarta Familiar dengan istilah "sandang, pangan, papan"? Ya, sebuah terminologi klasik yang menggambarkan pakaian, makanan dan rumah sebagai sebuah kebutuhan pokok yang wajib dimiliki.

Tampaknya itu sudah tidak terlalu berlaku kini. Banyak yang menganggap kebutuhan papan berupa rumah sudah tidak terlalu penting lagi. Bahkan mereka mungkin berpikir, jika rumah sudah bisa disewa, kenapa harus membeli?

Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung menganggap itu adalah hal yang keliru. Ia membuat perhitungan, selisih biaya sewa dan cicilan rumah tidak berbeda jauh, dan mencicil rumah juga merupakan sebuah investasi.

"Tim kami (Rumah123.com) membuat survey, besaran harga sewa properti semisal rumah di kawasan Jadetabek hampir setara dengan biaya cicilannya, yakni berkisar 40-60 persen," ujar dia di 88 Tower, Jakarta Rabu (20/12/2017).

"Setiap tahunnya, ukuran rumah juga semakin menciut 4-8 persen. Maka dari itu, membeli rumah adalah cara paling cepat meningkatkan kekayaan, karena harganya tidak akan turun atau bahkan semakin naik," tambahnya.

Selain itu, Ignatius menghimbau para pelaku industri properti untuk lebih peka terhadap karakter masyarakat milenial demi meningkatkan penjualan.

"Industri properti kita saat ini masih belum banyak memanfaatkan internet, yang menjadi tempat bermain kaum milenial," dia menjelaskan.

Dia juga turut menyarankan pemerintah untuk ikut serta membantu, dengan membuat aturan berupa first time home buyer dengan insentif pajak atau perizinan.

"Pemerintah kalau bisa menegakkan aturan, bahwa satu rumah atau apartemen hanya bisa dibeli oleh yang belum punya hunian. Saya berharap, satu cluster atau satu lantai apartemen itu tidak hanya dibeli dan dimiliki oleh satu pihak saja," cetus dia.

Tonton Video Pilihan Ini:

Milenial Diminta Tak Tunda Beli Rumah

Pasar industri properti dalam beberapa tahun belakangan ini terbilang stagnan. Itu karena banyak orang, khususnya kaum milenial, menganggap pembelian properti seperti rumah masih dapat dikesampingkan.

Hal tersebut mendorong situs properti Rumah123.com melakukan sebuah studi terkait kebutuhan para milenial masa kini.

Survei dilakukan terhadap warga Jakarta-Depok-Tangerang-Bekasi (Jadetabek) dalam rentang usia 25-45 tahun. Survei untuk memeriksa prioritas belanja kelompok tersebut.

Hasilnya, mayoritas dari kaum milenial memang masih belum memikirkan rumah sebagai kebutuhan utama yang harus dimiliki.

Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung menyebutkan, milenial lebih identik dengan travelling dan pembelian barang-barang mewah dibanding dengan kepemilikan rumah.

"Mereka berpikir pembelian rumah sebagai hal yang sulit karena harga rumah yang semakin naik," tuturnya di kantor baru Rumah123.com di 88 Tower lantai 37, Rabu (20/12/2017).

Dalam penelitian tersebut, didapatkan bahwa acuan untuk memiliki rumah ternyata berkorelasi dengan penghasilan.

Para kaum milenial yang berpenghasilan antara Rp 3 juta-Rp 5 juta masih menempatkan kepemilikan rumah sebagai prioritas ketiga, di bawah travelling serta pembelian gadget dan komputer.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya