Dolar Melemah Bikin Harga Emas Berkilau di Akhir Pekan

Harga emas memperpanjang relinya setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa akan menghapuskan sanksi nuklir terhadap Iran.

oleh Nurmayanti diperbarui 13 Jan 2018, 08:25 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2018, 08:25 WIB
Permintaan Menguat Harga Emas Makin Berkilau
Permintaan emas menguat terutama dari India membuat harga emas semakin berkilau di awal pekan.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas mencapai posisi tertingginya dalam empat bulan terpicu melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) terhadap euro, di tengah kesepakatan politik di Jerman.

Melansir laman Reuters, Sabtu (13/1/2018), harga emas naik 1,2 persen menjadi US$ 1,338.39 per ounce. Harga emas sempat mencapai sesi tertinggi di US$ 1.339,31, sejak September.  Harga emas sudah naik 1,4 persen minggu ini dan mencatatb keuntungan terpanjang mingguan sejak April.   

Sementara harga emas berjangka A.S untuk pengiriman Februari berakhir naik US$ 12,40, atau 0,9 persen menjadi US$ 1,334.90 per ounce.    

Harga emas memperpanjang relinya setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa akan menghapuskan sanksi nuklir terhadap Iran. Ini terakhir kali memberi Washington dan sekutu Eropanya kesempatan untuk memperbaiki "kekurangan mengerikan" kesepakatan nuklir 2015.

"Ini adalah sebuah kesempatan terakhir," kata Trump dalam sebuah pernyataan, yang memberi investorkekhawatiran dan mendorong permintaan safe haven untuk emas.   

Adapun indeks dolar, jatuh terhadap sekeranjang mata uang ke level terendah sejak 8 September.    

Euro melonjak ke level tertinggi tiga tahun setelah sumber dari partai konservatif Kanselir Jerman Angela Merkel dan Sosial Demokrat (SPD) menyepakati cetak biru negosiasi koalisi.

 "Kesepakatan tersebut merupakan salah satu gerakan pertama dalam waktu lama yang orang katakan adalah EU-positive. Ini membuatb euro dan emas menguat," Hussey menambahkan.    

Adapun harga Palladium mencapai rekor tinggi didorong persediaan yang ketat dan meningkatnya permintaan di industri otomotif. Palladium naik 3,4 persen menjadi US$ 1.120,24 per ounce dan membukukan penguatan 2,8 persen dalam sepekan.

Adapun harga Platinum naik 1,1 persen menjadi US$ 994,90 per ounce, menyentuh posisi tertinggi sejak 11 September di US$ 998,50. Platinum sudah naik 2,6 persen sepekan ini.

Sementara harga perak naik 1,4 persen menjadi US$ 17,20 per ounce, tapi masih menuju kerugian mingguan pertama dalam lima pekan, sebesar 0,1 persen untuk minggu ini.

Harga Emas Naik ke Level Tertinggi dalam 4 Bulan

Harga emas menguat ke level tertinggi dalam empat bulan didorong dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada pekan ini.

Harga emas untuk pengiriman Februari naik US$ 3,2 atau 0,2 persen ke posisi US$ 1.322,50 per ounce. Level itu tertinggi sejak 15 September.

"Harga emas catatkan penguatan besar sejak pemilihan presiden AS pada November 2016. Harga emas berjangka saja sudah naik 1,1 persen," ujar Direktur BullionValut, Adrian Ash, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Jumat (12/1/2018).

Ia menambahkan, saat tahun baru permintaan emas oleh investor juga mendukung harga. "Pada Januari biasanya melihat pelaku pasar rebalance dan kembali berpikir soal risiko. Kedua ini mendukung harga logam dan pelaku pasar yang tertarik mendukung kenaikan harga pada awal tahun baru," jelas dia.

Pergerakan indeks dolar AS juga mendukung penguatan harga emas. Indeks dolar AS turun 0,5 persen terhadap mata uang utama lainnya. Secara mingguan, dolar AS melemah 0,1 persen.

Lantaran harga komoditas sebagian besar ditransaksikan oleh dolar AS membuat pelemahan mata uang mendukung aset seperti emas. Pergerakan harga emas juga berlawanan dengan imbal hasil surat berharga.

Imbal hasil surat berharga turun seiring regulator China menyangkal laporan kalau pemerintah China akan memperlambat dan kurangi pembelian surat utang pemerintah AS.

Imbal hasil surat berharga bertenor 10 tahun turun 1,5 basis poin ke posisi 2,54 persen. Ash menambahkan, kenaikan harga emas ikuti saham menguat tidak biasa. "Akan tetapi, pergerakan harga emas berlawanan dengan harga obligasi itu jarang," kata Ash.

Sementara itu, pergerakan harga logam lainnya antara lain harga palladium turun 0,1 persen ke posisi US$ 1.076,25 per ounce. Harga platinum naik 1,2 persen ke posisi US$ 990,80 per ounce. Harga perak tergelincir 0,4 persen ke posisi US$ 16.966 per ounce.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya