Proyek Tol Padang-Pekanbaru Dimulai Februari Ini

Pembangunan jalan Tol Padang-Pekanbaru sendiri akan dilakukan dalam tiga tahap hingga tahun 2023 mendatang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Feb 2018, 11:16 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2018, 11:16 WIB
Proyek tol Trans Sumatera (Foto: Dok BPJT Kementeriann PUPR)
Proyek tol Trans Sumatera (Foto: Dok BPJT Kementeriann PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Setelah membuka proyek Jalan Bakauheni-Terbanggi Besar seksi I pada 21 Januari, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali mempersiapkan pembangunan jalan Tol Trans Sumatera ruas Padang-Pekanbaru.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, pengerjaan jalan Tol Padang-Bukit Tinggi-Pekanbaru tahap I (Padang-Sicincin, Sumatera Barat) sepanjang 28 kilometer (km) akan segera dimulai pada bulan ini.

Pembangunan Tol Padang–Bukit Tinggi–Pekanbaru diperkirakan memakan biaya investasi sebesar Rp 78,09 triliun, dengan target penyelesaian selama lima tahun (2018-2023).

Tahapan konstruksi dapat segera dimulai setelah adanya kesepakatan pembebasan lahan dengan warga.

"Saya sudah musyawarahkan dengan tokoh masyarakat, wali nagari, bersama Gubernur dan Wagub Sumbar, dan Bupati Padang Pariaman, bahwa kita sudah sepakat, lengkap dengan berita acaranya, untuk ketersediaan lahan. Sebelumnya trase sudah disiapkan, tapi warganya belum siap, sehingga kita buat trase baru," ujar dia di Jakarta, dikutip Selasa (6/2/2018).

Jalan dengan total panjang 254,8 kilometer (km) ini adalah sirip dari Tol Trans Sumatera yang menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017.

"Presiden ingin proyek ini bisa segera dimulai demi menjawab keinginan warga Sumbar. Sudah beberapa kali dia melewati Jalan Padang Panjang-Bukit Tinggi yang sangat macet, terlebih pada hari-hari libur," ucap Menteri Basuki.

"Saat ini, PT Hutama Karya sedang land clearing di sana. Kita targetkan pengerjaannya bisa dimulai pada bulan ini," kata dia.

 

 

Dana Talangan

Menteri Basuki juga mengatakan, pembayaran pembebasan lahan akan menggunakan dana talangan dari PT Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJTK yang ditugaskan pemerintah untuk membangun sejumlah ruas Tol Trans Sumatera.

"Dana talangan BUJT ini bertujuan mempercepat proses pembebasan lahan, sehingga dapat segera dimulai konstruksinya. Jika menunggu APBN, maka itu harus menunggu prosedur pengganggaran yang tentunya memakan waktu," ucapnya.

Biaya pembangunan itu juga sebagian akan didanai melalui pinjaman, seperti dari pemerintah Jepang yang menyatakan dapat membiayai sebagian konstruksi sepanjang 40 km, termasuk pembangunan terowongan 7 km.

"Kami mendorong pembangunan terowongan jalan tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru mendapatkan pembiayaan JICA termasuk konstruksi jalan penghubungnya," ungkap Menteri Basuki.

Pembangunan jalan Tol Padang-Pekanbaru sendiri akan dilakukan dalam tiga tahap hingga tahun 2023 mendatang. Tahap I menghubungkan Padang-Sicincin sepanjang 28 km, tahap II menghubungkan Bangkinang-Pekanbaru sepanjang 38 km, dan tahap III menghubungkan Sicincin-Bangkinan sepanjang 189 km.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya