Harga Beras Masih Tinggi pada Awal Pekan

Harga beras pada pekan ini terbilang masih tinggi. Ini ditunjukkan dari harga beras di salah satu pasar di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

oleh Bawono Yadika diperbarui 12 Feb 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2018, 13:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Bawono Y)
Harga beras medium pada pekan ini (Foto: Liputan6.com/Bawono Y)

Liputan6.com, Jakarta - Harga beras pada pekan ini terbilang masih tinggi. Ini ditunjukkan dari harga beras di salah satu pasar di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

Untuk beras jenis medium saja, harganya Rp 11 ribu per liter. Harga beras tersebut naik Rp 2.000 dari pekan lalu di kisaran Rp 9.000 per liter.Pedagang kebutuhan pokok, Tono (27) menuturkan kenaikan harga beras ini disebabkan oleh musim hujan. "Iya, lagi musim hujan mas, jadi semua apa-apa naik sekarang," ujar Tono, yang berdagang di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

Sementara itu, pedagang lainnya Ali (25) menuturkan, kenaikan harga beras saat ini dipicu oleh gagal panen. Hal itu disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. "Iya, karena gagal panen mas, beras sekarang pada naik," tutur Ali, Senin (12/2/2018).

Saat ditanya mengenai harga beras yang naik saat ini, Ali menginginkan harga beras kembali normal. Dengan begitu pelanggan dapat harga beras lebih terjangkau.

"Ya inginnya turun mas, beras kebutuhan pokok," kata Ali.

 

Bila melihat data perkembangan harga rata-rata beras grosir di pasar induk beras cipinang pada 12 Februari 2018 antara lain IR-64 I senilai Rp 12.200, IR-64 II senilai Rp 11.675, IR-64 III senilai Rp 8.500, dan IR-42 sebesar Rp 12.575.

Selain itu, beras Cianjur Kepala sebesar Rp 15.600, Cianjur Slyp sebesar Rp 14.875, Setra sebesar Rp 13.825, Saigon sebesar Rp 13.050. Kemudian beras Muncul I senilai Rp 13.675, Muncul II senilai Rp 12.250, dan Muncul III sebesar Rp 11.825.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Siti Kuwati menyatakan pada Minggu, 11 Februari 2018 kemarin beras impor vietnam dan thailand datang di pelabuhan Tanjung Priok dan NTT.

Hal ini merupakan upaya pemerintah dalam meredam kenaikan harga beras di pasar serta memperkuat cadangan beras nasional demi stabilisasi harga beras di masyarakat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

57 Ribu Ton Beras Impor Tiba di Indonesia

Harga Beras di Pasar Induk Cipinang
Seorang kuli angkut memanggul beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Senin (25/9). Pedagang beras Cipinang sudah menerapkan dan menyediakan beras medium dan beras premium sesuai harga eceran tertinggi (HET). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, beras impor sebanyak 57 ribu ton mulai masuk ke Indonesia pada Minggu, 11 Februari ini. Beras asal Vietnam tersebut masuk melalui tiga pelabuhan di Indonesia.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Siti Kuwati mengatakan, dari 57 ribu ton, 6 ribu ton masuk melalui Pelabuhan Merak, 41 ribu ton melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan 10 ribu ton melalui Pelabuhan Tenau, Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Rencananya sandar hari ini di Merak 6 ribu ton, Tanjung Priok 41 ribu ton dn Tenau NTT 10 ribu ton. Semua dari Vietnam," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu 11 Februari 2018.

Siti mengungkapkan, beras impor tersebut tidak akan langsung masuk ke pasar melalui operasi pasar, melainkan akan dijadikan cadangan beras Bulog dan baru akan didistribusikan bila diperlukan. "Disimpan sebagai stok," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, masuknya beras impor tersebut akan mengembalikan cadangan beras Bulog yang semakin menipis karena perusahaan plat merah tersebut mendapat penugasan untuk melakukan operasi pasar.

"Posisi (stok) Jumat (9 Februari 2018), kurang lebih 650 ribu ton," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya