Trump Berkicau di Twitter Usai Umumkan Tarif Impor Baja

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menulis pesan di twitter usai mengumumkan rencana pengenaan tarif atas impor baja dan aluminium.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Mar 2018, 20:05 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2018, 20:05 WIB
Beri Penghormatan Korban Penembakan Massal, Donald Trump Sambangi Florida
Presiden AS Donald Trump (tengah) berjabat tangan dengan dokter Igor Nichiporenko (kiri) saat mengunjungi rumah sakit Broward Health North Pompano Beach, Florida (16/2). (AFP Photo/Jim Watson)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menulis pesan di twitter usai mengumumkan rencana pengenaan tarif atas impor baja dan aluminium. Trump menilai kalau "perang dagang baik dan mudah untuk menang".

Pada Kamis waktu setempat, Trump mengatakan kalau AS akan menerapkan bea masuk sebesar 25 persen untuk baja impor dan 10 persen untuk aluminium. Langkah ini dilakukan untuk melindungi produsen AS. Akan tetapi, pejabat Gedung Putih juga akan menyampaikan rincian hal tersebut.

"Ketika sebuah negara (AS) kehilangan banyak miliaran dolar AS untuk perdagangan dengan hampir setiap negara yang melakukan bisnis dengannya, perang dagang bagus dan mudah untuk menang," tulis Trump dalam akun twitternya, Jumat (2/3/2018).

"Misalnya, ketika kita turun US$ 100 miliar dengan negara tertentu, dan mereka menjadi "cute" jangan berdagang lagi, kita menang besar, mudah," tambah dia.

Ketakutan akan perang dagang memicu aksi jual di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street dan Asia, serta Eropa. Sentimen tersebut memukul saham produsen baja dan produsen yang memasok pasar AS.

Donald Trump percaya kalau pengenaan tarif akan melindungi AS terutama di sektor tenaga kerja. Akan tetapi, banyak ekonom mengatakan dampak kenaikan harga bagi pengguna baja dan aluminium antara lain industri otomotif dan minyak. Ini akan lebih banyak hancurkan pekerjaan ketimbang pembatasan impor.

Menteri Perdagangan Australia menuturkan, langkah-langkah itu berisiko memicu pembalasan dari negara lain. Ini menyebabkan biaya kerja.

Sedangkan China memperkirakan akan membahayakan perdagangan jika negara lain ikuti AS. Di Brussel, Komisi Eropa menyebutkan langkah tersebut sebagai intervensi terang-terangan menyangkut proteksionisme. Rencananya Komisi Eropa akan bergabung dengan negara lain untuk menantang langkah tersebut di WTO.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Kata Dunia soal Kebijakan Trump

Presiden AS Donald Trump di World Economic Forum, Davos, Swiss (26/1/2018) (AP)
Presiden AS Donald Trump di World Economic Forum, Davos, Swiss (26/1/2018) (AP)

Adapun sejak pengumuman Trump soal penerapan tarif impor baja dan aluminium, kekhawatiran akan pembalasan dan perang dagang telah meningkat secara global. Manajemen perseroan memperingatkan mereka akan menderita akibat kebijakan itu.

Lalu apa yang dikatakan di seluruh dunia tentang langkah Trump?Berikut seperti dikutip dari laman CNBC:

1. BBC

BBC bertanya apa dampak dari pengenaan tarif dan mengatakan kalau perang dagang dapat mempengaruhi masa depan industri.

2. Wall Street Journal

WSJ menyebut langkah Trump sebagai "kesalahan kebijakan" terbesar dari pemerintahannya. Dampaknya langsungnya akan membuat AS sebagai pulau dengan harga tinggi dari baja dan aluminium.

3. South China Morning Post

Kami sudah melakukan perang dagang selama empat dekade terakhir. Coba tebak, China sudah menang.

4. Australian Broadcasting Corporation

Pemilik pabrik baja dan aluminium AS dikecualikan. Anda akan sulit sekali menemukan orang menganggap pengenaan tarif ide bagus. Ini tidak bagus untuk Australia tapi mengerikan bagi AS.

5. China Daily

Aksi proteksionisme AS mempertaruhkan perselisihan perdagangan internasional. ini menunjukkan pemerintahan Trump bersedia subsidi baja dan aluminium AS, bahkan mengorbankan industri AS jauh lebih besar.

6. New York Times

Risiko sebenarnya bukan harga logam lebih tinggi. Namun sistem perdagangan global akan dirusak.7. The Washington PostIni menyatakan tarif akan merugikan semua orang termasuk industri logam AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya