Kementan Setop Impor Kedelai pada 2020

Kementan menargetkan pada 2020 Indonesia tidak akan impor kedelai lagi.

oleh Bawono Yadika diperbarui 08 Mar 2018, 20:21 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2018, 20:21 WIB
20160106-2016, Produksi Kedelai Dalam Negeri Sulit Meningkat
Pekerja tengah mengangkat kacang kedelai untuk dijadikan bahan dasar pembuatan tahu di Jakarta, Rabu (6/1/). Dari kebutuhan sekitar 2,5 juta ton per tahun, 1,7 juta ton diantaranya harus dipenuhi dari impor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong swasembada pangan. Salah satu komoditas yang ditargetkan tidak akan impor dalam beberapa tahun ke depan adalah kedelai. 

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menjelaskan, Kementan menargetkan pada 2020  Indonesia tidak akan impor kedelai lagi.

"Dalam tahun ini kita masih impor kedelai. Targetnya mungkin 2020. Pokoknya kita batasi tiap tahun impor 2 juta ton kedelai," ujarnya di Jakarta Convention Center, Kamis (8/3/2018).

Agung menjelaskan sesuai dengan Nawacita pemerintah ingin mewujudkan kedaulatan pangan. "Jadi kita betul-betul berdaulat itu yang kita tuju," tandasnya.

Ia pun memaparkan bahwa ada beberapa komoditas yang ditargetkan bisa swasembada dan berdaulat dalam beberapa tahun ke depan, contohnya kedelai.

"Kedelai tidak banyak kok. Kita cuma butuh 2 juta ton kedelai dan untuk beras cuma 33 juta ton per tahun. Kecil sebenarnya. Jadi gapapa kita masih impor, tapi kita punya program 3 tahun ke depan kita sudah swasembada kedelai," tandasnya.

 

 

Produksi Kedelai

20161006- Perajin Tahu Tempe Terjepit Harga Kedelai-Jakarta- Faizal Fanani
Suasana pabrik pembuatan tahu di kawasan Duren Tiga, Jakarta, Kamis (6/10). Perajin tahu dan tempe mengeluhkan kenaikan harga kedelai impor dalam satu bulan terakhir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Terkait produksi kedelai yang masih kurang yaitu 540 ribu ton kedelai tahun ini, Agung mengungkapkan bahwa hal ini tentu masih bergantung pada kondisi produksi kedelai di Indonesia sekarang.

"Ini sekarang kalau produksi kurang, kita masih impor. Tapi kalau produksi kita sudah cukup dan harga kita lebih tinggi, ya kita usahakan tidak impor. Jiwa nasionalismenya dibangun, kasian petani-petani kita," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya