Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan memproduksi kendaraan pedesaan dengan merek baru, yaitu Kiat Mahesa Wintor (KMW). Mobil pedesaan ini ditargetkan mulai masuk ke pasaran pada akhir 2018.
Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto menyatakan, selama ini, Indonesia telah mampu memproduksi mobil pedesaan dengan merek Wintor dan KHS. Namun untuk KMW ditargetkan mulai diproduksi di kuartal III tahun ini dan masuk ke pasaran pada akhir 2018.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau angkutan pedesaan ini sudah ada di pasar itu Wintor dan KHS. Nah ini ada produk lagi yang disiapkan di pasar oke, karena itu kuartal III bentuknya sudah kelihatan. (Pemasaran) Tergantung perusahaan, diharapkan akhir tahun memasuki pasar," ujar dia di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Untuk mendukung pengembangan kendaraan tersebut, lanjut Airlangga, Kementerian Perindustrian bersama industri tengah menyusun regulasi. Salah satu yang akan diberikan, yaitu insentif pajak hingga nol persen.
"Regulasi kita masih bahas forum diskusi ini. Dalam summit ini, kita bahas mengenai regulasinya yang berbeda dengan negara lainnya. Perpajakan kita sudah diusulkan bahwa hanya nol saja dalam paket yang sudah kita rencanakan," ungkap dia.
Sementara untuk harga, Airlangga mengungkapkan, pemerintah tidak akan mematok besaran harga untuk mobil pedesaan atau kendaraan yang 100 persen komponen dan produksinya di dalam negeri ini. Sebab, kendaraan ini berbeda dengan jenis Low Cost Green Car (LCGC) yang harganya diatur pemerintah.
"(Harga) Tunggu tanggal mainnya. Kalau harga, pemerintah tidak mematok," tandas Airlangga Hartarto.
Produksi Mobil Pedesaan, Cucu Usaha Astra Bentuk Konsorsium
PT Astra Otoparts Tbk, melalui anak usahanya yaitu PT Velasto Indonesia bersama PT Kiat Inovasi Indonesia membentuk konsorsium dengan mendirikan PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI). Perusahaan tersebut akan memproduksi mobil pedesaan yang merupakan 100 persen buat anak bangsa. PT Astra Otoparts Tbk merupakan anak usaha PT Astra International Tbk.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Harjanto mengungkapkan, saat ini KMWI telah bekerja mulai dari desain, pembuatan platform dan mendekati pelaku industri komponen yang berpotensi mendukung produksi mobil pedesaan.
"Dalam waktu dekat ini KMWI akan memulai kegiatan pre-produksinya," ujar dia di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Direktur Velasto Indonesia, Reiza Treistanto mengatakan, KMWI merupakan perusahaan yang akan merancang, merekayasa dan memproduksi Alat Mekanisasi Multiguna Pedesaan (AMMDes).
Selain membentuk KMWI, konsorsium tersebut juga membentuk PT Kiat Mahesa Wintor Distributor (KMWD) sebagai perusahaan yang memasarkan, menjual dan mendistribusikan suku cadang, serta menyediakan layanan dukungan teknis pasca penjualan.
"Dua perusahaan patungan yang didirikan yaitu KMWI dan KMWD," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kiat Inovasi Indonesia, Sukiyat menyatakan, melalui KMWI, kedua perusahaan akan mengusung platform tersendiri yaitu AMMDes dengan merek Kiat Mahesa Wintor (KMW).
"Produk KMW ini nantinya akan dikembangkan dan diterapkan dengan dukungan asosiasi industri terkait, pemasok, produsen material, suku cadang dan komponen dalam negeri," ujar dia.
Advertisement