Bank Wakaf Mikro Salurkan Dana Rp 275 Juta di Purwokerto

OJK optimistis dapat perluas akses keuangan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah dengan program Bank Wakaf Mikro (BWM).

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2018, 21:51 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2018, 21:51 WIB
(Foto: Merdeka.com/Dwi A)
Bank Wakaf di Pondok Pesantren (Pondpes) Al Hidayah Karangsuci Purwokerto (Foto: Merdeka.com/Dwi A)

Liputan6.com, Purwokerto - Manfaat program Bank Wakaf Mikro (BWM) yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai dirasakan masyarakat.

Masyarakat dengan mudah bisa jadi nasabah dan meminjam dana untuk modal usaha. Melalui program ini, OJK optimistis dapat memperluas akses keuangan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

Salah satu BWM yang berdiri di Pondok Pesantren (Pondpes) Al Hidayah Karangsuci Purwokerto misalnya. Sejak beroperasi pada  Oktober 2017 hingga kini sudah menyalurkan dana sebanyak Rp 275 juta kepada 240 nasabah yang berada di sekitar pondok.

Pengasuh Pondpes Al Hidayah, Karangsuci Purwokerto, Agus Ahmad Arif Noeris menuturkan, masyarakat sekitar Ponpes sangat terbantu dengan kehadiran BWM. Terlebih mereka para nasabah itu kata dia mayoritas adalah para pedagang kecil.

"Masyarakat sangat antusias, responsnya sangat bagus karena ini mungkin sebuah program yang ditunggu," kata Agus di Ponpes Al Hidayah Karangsuci Purwokerto, Jumat, (6/4/2018).

Dia mengatakan, hadirnya Bank Wakaf Mikro juga telah memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasabahnya. Meski tidak terlalu besar, namun setidaknya dapat memberikan pengaruh bagi mereka.

"Seperti yang di lihat nasabah yang ada di sini banyak yang tadinya kerjaannya mau tutup, dengan adanya program ini jadi buka lagi. Kemudian ekonominya meningkat, yang tadinya bayar SPP mungkin telat, jadi tidak telat," kata dia.

 

Selanjutnya

Jokowi Resmikan Bank Wakaf Mikro di Serang
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bank Wakaf Mikro di Serang, Banten, Rabu (14/3). Bank Wakaf Mikro merupakan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang didirikan atas izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Liputan6.com/Pool/Biro Setpres)

Dia mengakui, sebelum ada BWM, masyarakat masih banyak yang terjebak oleh rentenir. "Masyarakat mikro selama ini banyak tercekik rentenir dengan bank atau pun koperasi yang bunga marginnya sangat tinggi. Bahkan di pasar itu sebelum subuh, jam 05.00 pagi, mereka sudah di sana, nunggu di pasar. Jadi, toko belum buka, rentenir sudah nunggu,” ujar dia.

“Sekarang tidak hanya di tiap pasar tapi sudah door to door. Sudah masuk ke kampung-kampung. Itu memang real di lapangan seperti itu yang kita hadapi," tambah dia.

Sebelumnya, Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jaksa Keuangan (OJK), Ahmad Soekro Tratmono mengatakan BWM akan menjadi solusi akses pembiayaan buat masyarakat kecil untuk terhindar dari rentenir. BWM ini juga sekaligus berperan sebagai inkubator untuk mempersiapkan nasabah mengakses sektor lembaga keuangan formal.

"OJK akan dorong masyarakat bersama dirikan BWM untuk berantas rentenir untuk bantu masyarakat dan tentu inklusi keuangan Tanah Air juga akan semakin meningkat," kata dia.

 

Reporter: Dwi A

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya