Ekspor Langsung ke China, Pengusaha Balikpapan Hemat Biaya 50 Persen

Layanan internasional direct call Balikpapan akan meningkatkan daya saing komoditas ekspor Kaltim di pasar internasional.

oleh Abelda RN diperbarui 09 Apr 2018, 15:47 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2018, 15:47 WIB
Pelabuhan Peti kemas di Kariangau Balikpapan Kaltim. (Abelda/Liputan6.com)
Pelabuhan Peti kemas di Kariangau Balikpapan Kaltim. (Abelda/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kaltim Kariangau Terminal, Operator Terminal Kariangau, Pelabuhan Balikpapan, membuka layanan perdana ekspor langsung atau internasional direct call dengan rute Balikpapan menuju Shanghai. Anak usaha PT Pelindo IV Makassar ini memberangkatkan kapal dengan 100 kontainer barang non migas industri di Kalimantan Timur (Kaltim).

“Penurunan biaya dan waktu yang diperoleh dunia usaha bisa mencapai 50 persen," kata Deputi Bidang Usaha Kontruksi Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Ahmad Bambang di Balikpapan, Senin (9/4/2018).

Ekspor langsung dari Pelabuhan Kariangau melayani pelayaran langsung peti kemas tujuan Shanghai. Setelah tiba di kota besar China ini, menurutnya produk ekspor dalam negeri ini nantinya dipasarkan ke sejumlah negara tujuan luar negeri.

“Produk ekspor dalam negeri kita mayoritas adalah China, Jepang dan Korea. Setelah tiba di Shanghai, produk ekspor ini melanjutkan ke negara tujuan lain,” paparnya.

Sebelumnya, produk produk ekspor industri Indonesia timur harus dibawa ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya guna dilakukan peti kemas internasional. Periode waktu yang dibutuhkan memakan waktu setidaknya selama 29 hari.

“Kalau sekarang hanya butuh waktu 9 hari perjalanan laut dari Balikpapan menuju Shanghai. Eksportir di sini juga bisa berhemat USD 300 hingga USD 500 kontainer,” paparnya.

Ahmad mengatakan, layanan internasional direct call Balikpapan akan meningkatkan daya saing komoditas ekspor Kaltim di pasar internasional. Pertumbuhan ekonomi sektor industri di Kaltim secara otomatis akan terdongkrak signifikan dalam kurun waktu kedepan.

“Sektor industri di Kaltim akan turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional di masa mendatang. Potensi di Indonesia timur sangat besar industrinya,” ungkapnya.

 

Inspirasi

Pelabuhan Peti kemas di Kariangau Balikpapan Kaltim. (Abelda/Liputan6.com)
Pelabuhan Peti kemas di Kariangau Balikpapan Kaltim. (Abelda/Liputan6.com)

Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung mengatakan, layanan internasional direct call Balikpapan terinspirasi investasi serupa yang sukses di Makassar. Hanya dalam kurun waktu 1,5 tahun, kata terminal peti kemas Makassar melayani jasa pelayaran 3 ribu peti kemas per bulan.

“Awalnya hanya melayani 40 peti kemas dalam sebulan, sekarang angkanya sudah melonjak jauh,” ujarnya.

Angka ini membuktikan, sektor industri di Sulawesi Selatan langsung terdongkrak adanya layanan internasional direct call di Makassar. Permasalahan besaran biaya pengiriman, kata Doso mampu ditekan untuk menghasilkan margin keuntungan yang lebih besar.

Agar internasional direct call Pelabuhan Kariangau Balikpapan berjalan lancar, Doso menargetkan minimal mampu melayarkan 200 hingga 300 kontainer per bulan. Ada lima kapal ukuran besar yang rutin melayani jasa pelayaran rute Shanghai per pekannya.

“Teorinya dalam kurun waktu 6 bulan menjadi masa-masa awal pelayanan pengiriman kontainer ekspor ini. Setelah itu semuanya akan berjalan lancar,” jelasnya.

Tidak hanya itu, biaya per kontainer pun berkurang drastis, dari semula mencapai Rp 4 juta per kontainer menjadi hanya sekitar Rp 792 ribu per kontainer. Sedangkan untuk Direct Call dari Balikpapan, dalam perhitungan Pelindo IV, lama waktu ekspor ke Shanghai, China akan terpangkas menjadi 9 hari dari semula mencapai 25 hingga 30 hari.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya