Pengusaha: Sri Mulyani Layak Jadi Menkeu Terbaik di Asia Pasifik

Penghargaan yang diterima Dri Mulyani itu akan berdampak pada Indonesia di mata dunia. Kepercayaan investor akan meningkat terhadap Indonesia sebagai tujuan negara investasi.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Apr 2018, 08:01 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2018, 08:01 WIB
Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani dan Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani dan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sri Mulyani Indrawati berhasil dinobatkan sebagai Menteri Keuangan atau Menkeu Terbaik di Asia Pasifik Tahun 2018 versi majalah keuangan, FinanceAsia. Para pengusaha mengakui predikat itu layak disematkan kepada Sri Mulyani atas kerja kerasnya mengelola keuangan negara.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani berpendapat, Sri Mulyani memang layak memperoleh penghargaan tersebut, setelah belum lama ini dianugerahi Menteri Terbaik sejagad.

"Bu Sri Mulyani layak mendapat penghargaan itu, karena memang tekanannya berat ya. Apa pun orang komentarin dia, tapi kita punya defisit terjaga, terkontrol betul antara tarikan politik dan pragmatis pengelolaan keuangan, bisa dikelola dengan baik," kata Hariyadi saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (15/4/2018).

Menurut Hariyadi, tugas berat Sri Mulyani di sisa waktu 1,5 tahun ini adalah mengelola anggaran negara. Apalagi pemerintah akan dihadapkan pada tahun politik, sehingga pengelolaan APBN menjadi sangat berat.

"Tugas berat Bu Sri Mulyani mengelola APBN sekarang ini. Uang masuk terbatas, tapi pengeluarannya luar biasa, apalagi di tahun politik. Tantangannya di situ," Hariyadi menjelaskan.

Peran Menkeu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, kata Hariyadi, harus dibarengi dengan dukungan dari menteri kabinet kerja lain.

"Menkeu kan tugasnya ngumpulin duit dan pengeluaran, tapi bagaimana ekonomi tumbuh bukan hanya dia, tapi juga menteri lain. Bagaimana menciptakan iklim investasi yang bagus, sehingga orang mau berinvestasi secara masif," kata Hariyadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bikin Bangga

(Foto: Facebook Menkeu Sri Mulyani)
Menteri Keuangan Sri Mulyani

Sementara itu, Ketua Apindo bidang Hubungan Internasional dan Investasi, Shinya Widjaja Kamdani, merasa bangga dengan prestasi Sri Mulyani.

"Tentunya kami bangga Bu Sri Mulyani bisa jadi Menkeu Terbaik dari institusi yang punya kredibilitas tinggi. Memang dia mampu membuat gebrakan yang luar biasa," ujarnya.

Meski begitu, menurut Shinta, pekerjaan rumah sebagai Menkeu untuk selalu menjaga stabilitas fiskal sangatlah penting.

"Salah satunya reformasi perpajakan naik dari sisi perundang-undangan KUP, PPh, dan PPN yang perlu direvisi sampai kebijakan, dan administrasi yang perlu dibenahi harus dapat diselesaikan," tandas Shinta.


Investor Makin Percaya RI

Jokowi Beri Ucapan Selamat Kepada Sri Mulyani
Presiden Jokowi memberi selamat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika Sidang Kabinet Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/2). Sri Mulyani dinobatkan sebagai menteri terbaik di dunia. (Liputan6.com/Anga Yuniar)

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perindustrian Johnny Darmawan menilai sangat wajar Sri Mulyani menyabet predikat sebagai Menkeu Terbaik di Asia Pasifik.

"Wajar kalau beliau mendapatkannya karena dianggap berhasil seperti capaian investment grade, mengelola APBN secara kredibel, menghapus subsidi BBM, reformasi perpajakan," tuturnya.

Penghargaan tersebut, kata Johnny, pasti akan berdampak pada Indonesia di mata dunia. Kepercayaan investor, sambungnya, akan meningkat terhadap Indonesia sebagai tujuan negara investasi.

"Para investor pasti akan merasa aman dengan Menkeu Terbaik. Kepercayaan mereka akan meningkat," ujarnya.

Namun demikian, menurut Johnny, masih ada pekerjaan rumah Sri Mulyani ke depan. Salah satu tugas beratnya mengumpulkan penerimaan negara dari pajak dan bea cukai.

"Penerimaan kan tidak selalu bagus, rasio pajak pun rendah, reformasi pajak belum selesai, dan semakin meningkatkan pengelolaan APBN," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya