Inflasi April 2018 Sebesar 0,1 Persen, Ini Kata Menko Darmin

Jelang Ramadan 2018, pemerintah akan terus melakukan langkah antisipasi pengendalian sejumlah harga komoditas yang dapat mendorong kenaikan inflasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2018, 16:50 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2018, 16:50 WIB
20160105-Ilustrasi-Inflasi-iStock
Ilustrasi Inflasi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen atau inflasi pada April 2018 sebesar 0,10 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-April) 2018 sebesar 1,09 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 3,41 persen.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, nilai inflasi tersebut cukup bagus, sebab berada di bawah 0,3 persen. Angka ini diharapkan mampu berkontribusi menjaga nilai inflasi hingga akhir tahun.

"Pokoknya, kalau inflasi itu asal di bawah 0,3 persen itu masih oke. Karena 0,3 persen kali 12 itu 3,6 persen. Jadi karena sudah agak terlalu tinggi di awal dan di awal tahun memang year to date nya atau year on year-nya masih agak tinggi tapi oke itu," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Menko Darmin mengatakan, jelang Ramadan 2018, pemerintah akan terus melakukan langkah antisipasi pengendalian sejumlah harga komoditas yang dapat mendorong kenaikan inflasi. Beberapa di antaranya seperti beras dan juga daging.

"Pemerintah akan punya langkah-langkah untuk mengendalikannya. Sehingga kalau beras, arahnya kita akan dorong lebih turun lagi daging terutama. Sehingga memang secara keseluruhan kita belum tahu walaupun perannya tidak besar biasanya cabai itu tekanannya lebih tinggi kearah naik," jelasnya.

 

Reporter: Anggun P Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Target Inflasi

inflasi-ilustrasi-130801c.jpg
inflasi

Menko Darmin menargetkan, inflasi selama Ramadan berada pada angka 0,1 persen. Hal tersebut dapat tercapai apabila nilai tukar rupiah tidak mengalami gejolak yang cukup tajam.

"Paling paling seperti sekarang ini. Artinya 0,1 persen itu baguslah. Enggaklah (tidak sampai 0,5 persen). Kita punya langkah-langkahnya, agak khusus kebijakan yang diambil terutama mendorong beras dan daging. Kita percaya itu malah akan turun," jelasnya.

"Secara umum ya memang perubahan kurs juga ada pengaruhnya terhadap inflasi terutama di core inflation atau lebih sempit lagi di dalam imported inflation. Itu mungkin akan bergerak sedikit naik. Tapi enggak banyak biasanya. Sehingga, sebulan ke depan saya menduga masih akan rendah inflasinya," dia menandaskan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya