Ekspansi Bisnis, Exxon Mobil Akuisisi Pabrik Oli dan Jual BBM di Indonesia

Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi untuk terus tumbuh. Sebab itu Exxon Mobil berinvestasi untuk mengembangkan bisnisnya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Mei 2018, 20:24 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2018, 20:24 WIB
exxon-mobil-130618b.jpg
Exxon Mobil.

Liputan6.com, Jakarta Exxon Mobil memperluas jaringan bisnis minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia, dengan merambah sektor hilir memproduksi pelumas dan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk industri.

Vice President Public and Government Affair Exxon Mobil Indonesia Erwin Maryoto mengatakan, Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi untuk terus tumbuh. Sebab itu perusahaan terus berinvestasi untuk mengembangkan bisnisnya.

“Kami terus berinvestasi, enggak hanya di hulu, tetapi juga hilir dan petrokimia,” kata Erwin, saat menghadiri The 42nd IPA Convention and Exhibition 2018 di Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Erwin mengungkapkan, Exxon telah mengakuisisi pabrik pelumas PT Federal Karyatama, dengan merek Federal Oil dan anak usaha PT Mitra Pinasthika Mulia Tbk. Nilai akuisisi sekitar USD 436 juta atau Rp 6,08 triliun.

Melalui akuisisi pabrik ini dapat memperkuat bisnis pelumas Exxon Mobil di Indonesia dengan merambah pelumas kendaraan roda dua. Selema ini perusahaan telah menjual pelumas khusus kendaraan roda empat dengan merk Mobil1. Selain mengakuisisi pabrik pelumas.

Perusahaan Minyak dan Gas bumi (Migas) asal Amerika Serikat tersebut mengembangkan sayap bisnis ke penjualan BBM khusus untuk industri.

 


Jual BBM

exxon-mobil-131115b.jpg
Exxon Mobil.

Exxon Mobil pun telah menggandeng PT Indomobil Prima Energi untuk menjual BBM kepada industri di Jawa dan Balikpapan.

Untuk mendukung usaha penjualan BBM, Exxon menyewa fasilitas penyimpanan PT Kariangau Gapura Terminal Energi. Anak usaha dari PT Indika Energy Tbk tersebut akan membangun dan mengoperasikan terminal untuk penyimpanan dan pengiriman BBM di Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur. Kerjasama ini berlaku dalam 20 tahun dengan nilai kontrak USD 108 juta.

“Kami juga sudah tanda tangan untuk dewa fuel terminal and storage di Balikpapan dengan anak usaha Indika Energy,” tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya