Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menceritakan, beberapa kebiasaan yang dijalankan keluarganya pada saat Lebaran. Tradisi sungkeman atau silaturahmi tak pernah ditinggalkannya karena mendatangi kediaman orangtua menjadi hal paling utama bagi dirinya.
Sri Mulyani mengisahkan, untuk melakukan sungkeman saja harus bersabar lebih dulu. Sebab, antrean untuk bisa bersungkeman kala itu cukup panjang, mengingat keluarga besarnya cukup banyak.Â
Baca Juga
"Makna Lebaran itu dalam banget karena dari tradisi keluarga. Biasanya dari kecil sudah dibiasakan pasti Lebaran kumpul keluarga. Kalau dulu kumpul di rumahnya bapak ibu saya di Gombong pasti sungkeman karena putranya ada 16, jadi kita semuanya urutan nomor 6 dari 16 anak cucu cicit, jadi panjang banget," ungkap Sri Mulyani di kantornya, seperti ditulis Rabu (6/6/2018).Â
Advertisement
Momentum berkumpul bersama keluarga, bagi Sri Mulyani menjadi kebahagian tersendiri. Betapa tidak, dalam momen tersebut ada satu kebiasaan yang dilakukan oleh keluarganya, mulai dari bercerita satu sama lain, hingga merambah pada persoalan lain.
"Pasti ada kumpul keluarga istilahnya itu update. Jadi setiap keluarga memberikan laporan, masing masing, anaknya masuk sekolah mana? ada pacar atau tidak? Ada yang nikah apa tidak? Siapa yang mencapai lulus sarjana? Tapi sekarang kita coba hilangkan acara seperti itu tapi lebih ke sharing fun," imbuh Sri Mulyani.
Â
Â
Reporter : Dwi Aditya Putra
Sumber : Merdeka.com
THR sampai Makanan Uli Wajib Ada
Keseruan berkumpul bersama keluarganya tidak sampai di situ. Sri Mulyani menceritakan untuk mencairkan suasana, terkadang dia membuat beberapa hiburan dengan megadakan game bagi keluarganya. Hal itu kata dia, sebagai bentuk dari keseruan keluarganya.
"Kemudian apa ya kita bikin game keluarga, dibagi topiknya kita bikin yang rada lucu-lucu gitu," ujarnya.
Tak ketinggalan, pembagian THR atau uang saku ini juga masih menjadi suatu tradisi d ikeluarganya. "Kita kumpulkan semua, supaya tidak oh yang keluarga ini kasih sekian jadi kita kumpulin semua THR. Jadi kita bagi yang SD sekian yang TK dan SMP sekian, kuliah sekian, jadi yang kerja tadinya masih dikasih, sekarang mereka kontribusi sedikit asalkan rela," kata Sri Mulyani.
Hal lain yang menjadi tradisi di Lebaran bagi Sri Mulyani adalah soal makanan. Dia menuturkan, pada saat perayaan Lebaran biasanya seringkali banyak makanan-makanan khas yang jarang ditemui di Jakarta. Bahkan makanan wajib yang seringkali disediakan ketika dirinya datang, yakni jadah atau sejenis uli.
"Kedua makan enak. Menu wajib kalau datang ke Gombong dulu itu jadah bahasa betawimya uli. Kemudian lemper, kemudian kita makan opor sambel goreng atinya. Duh eyang saya itu enak banget masaknya. Terus habis itu, kalau kita kadang-kadang kita panggil tukang soto saja untuk makan ramai-ramai,"Â pungkasnya.Â
Advertisement