Pemerintah Pantau Peningkatan Kebutuhan Elpiji Jelang Lebaran

Untuk wilayah Bali, pada Ramadan Pertamina telah dilakukan penambahan pasokan sebanyak 6 persen.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Jun 2018, 20:46 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2018, 20:46 WIB
Pertamina Tingkatkan Produksi Elpiji 3 Kg Selama Ramadan
Suasana proses pengisian LPG ke tabung Elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/5). Produk Elpiji di wilayah MOR III meliputi yang provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten mengalami kenaikan permintaan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus memantau peningkatan kebutuhan bahan bakar Elpiji menjelang Hari Raya Idul Fitri. Agar pasokan tetap aman, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Posko Nasional Sektor ESDM terus melakukan pemantauan langsung penyaluran tabung Elpiji 3 kg hingga ke penyalur dan subpenyalur.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Yuli Rachwati mengatakan, beberapa titik yang menjadi sasaran pemantauan langsung terletak di Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) khususnya, pemantauan akan dilanjutkan ke wilayah lain.

"Pemantauan pada 10-11 Juni 2018 kita cek ke agen Elpiji, SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji) hingga ke subpenyalur di Depok, Bandung, Semarang, sampai Jembrana,Bali. Nanti akan terus ada tim lain yang memantau stok LPG di kota-kota lainnya," kata Yuli, dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Jakarta (12/6/2018).

Pada 10 Juni 2018 Tim Posko ESDM menyambangi agen LPG 3 kg PT Gema Mita Serasi Rapih Jl Proklamasi No 1, Kel Abadi Jaya, Kec Sukmajaya, dan SPBU 34-16401 Cilodong, Kota Depok, sebagai salah satu pangkalan Elpiji 3 kg.

"Stok di Depok aman. Setiap agen minimal memiliki 5 pangkalan siaga. Rata-rata penyaluran kondisi normal 59.928 tabung per hari. Pada bulan Mei ditambah menjadi 68.668 tabung per hari dan bulan Juni menjadi 66.442 tabung per hari," terang Yuli.

Konsumen pengguna yang membeli Elpiji adalah rumah tangga dan usaha mikro dgn harga Rp 16 ribu per tabung sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah Daerah dan dibatasi paling banyak membeli 2 tabung per transaksi.

 

Agen di Semarang

Pertamina Tingkatkan Produksi Elpiji 3 Kg Selama Ramadan
Pekerja melakukan proses pengisian LPG ke tabung Elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/5). Pertamina meningkatkan produksi pengisian tabung Elpiji 3 Kg sebanyak 4 persen selama bulan Ramadan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada kunjungan ke agen dan penyalur di Semarang, Jawa Tengah pada (11/6), Tim Posko ESDM antara lain meninjau pasokan Elpiji 3 kg di agen PT Julian Putra Mandiri Jl Barito No 24, SPBE PT Puri Sakti Energi Perkasa, Jl Tambak Aji II/4, Kec Tugu dan SPBE PT Lingga Jati Almushowa, Jl Raya Walisongo Km 9.

Yuli menjelaskan, total penyalur atau agen di Kotamadya dan Kabupaten Semarang sebanyak 52 Agen terdiri dari 38 agen di Kota Semarang dan 14 Agen di Kabupaten Semarang, yang seluruhnya menjadi agen Satgas Idul Fitri.

Sebanyak 180 Pangkalan menjadi Pangkalan Siaga di Kota Semarang dan 50 di Kabupaten Semarang sehingga total pangkalan siaga di Kabupaten Kota Semarang sebanyak 230. Dengan penambahan pasokan bulan Juni sebanyak 6 persen untuk Kota Semarang dan 8 persen untuk Kabupaten Semarang.

"Stok di agen hingga sub penyalur aman, misalnya di Agen PT Julian Putra Mandiri sebanyak 1.550 tabung (Elpiji 3 kg), mengirim Elpiji 3 kg ke 300 pangkalan/sub penyalur Elpiji 3 kg. Penerimaan normal sebanyak 10-11 LO per hari (1 LO = 560 tabung) dan saat ini menjadi 12-13 LO per hari. Terdapat peningkatan penerimaan LPG 3 kg di agen dalam rangka Idul Fitri ini," ungkap Yuli.

 

Kondisi Bali

Pertamina Tingkatkan Produksi Elpiji 3 Kg Selama Ramadan
Pekerja memasukan tabung Elpiji 3 kg ke dalam truk di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/5). Kenaikan permintaan dibandingkan konsumsi normal pada 2018 yaitu sebesar 10,1 persen untuk produk Elpiji bersubsidi 3 Kg. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, dilaporkan oleh Sales Executive Elpiji Pertamina Bali Rainier Axel Gultom, Senin (11/6) dari Jembrana, Bali, pada Ramadan telah dilakukan penambahan pasokan sebanyak 6 persen. Kenaikan permintaan di Bali juga dikarenakan bulan Ramadan tahun ini bertepatan dengan Hari Raya Waisak yang jatuh pada 29 Mei dan Galungan pada 30 Mei.

"Pada 24 hingga 26 Mei juga telah ditambahkan supplai fakultatif (tambahan 7 persen) per harinya sebagai antisipasi Hari Raya Waisak dan Galungan. Sementara realisasi konsumsi Elpiji 3 kg di Bali dalam kondisi normal adalah 630 MT/hari," ujar Rainier.

Ia menyampaikan, pada Minggu, 27 Mei juga dilakukan penambahan 5 persen untuk antisipasi Hari Raya Waisak dan Galungan. Kemudian pada tanggal 1 Juni 2018 dilakukan penyaluran fakultatif 70 persen dari normal. Dilanjutkan pada periode 2 - 10 Juni, penyaluran Elpiji berjalan normal dengan rata-rata peningkatan 7 persendi atas penyaluran normal.

Selain itu, kata dia, juga digelar pasar murah mulai Selasa (12/6/2018) di beberapa lokasi yakni di PT Merta Artamagas Lokasi Pengambengan, PT Sumilah Indo Jaya Gas lokasi Tegal Badeng Barat, PT Putra Tarindra lokasi Batuagung, PT Aman Utama lokasi Kelurahan Gilimanuk, PT Pande Astika Dharma di Tegal Cangkring dan PT Pratama Anugerah Dewata lokasi Medewi.

Sebelumnya, pada 7 Juni juga telah dilakukan pasar murah serentak di 57 kecamatan di wilayah Bali.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya