Luhut: Tragedi Kapal Tenggelam di Danau Toba karena Kurang Disiplin

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan setuju dengan langkah Kapolri untuk menindak tegas pihak yang bertanggung jawab atas tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 22 Jun 2018, 10:45 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2018, 10:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Pelabuhan Indah Kiat, Banten (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mendukung langkah Kapolri untuk menindak tegas siapa pun yang terbukti bersalah atas tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara. Pasalnya, peristiwa ini terjadi akibat pihak pengelola kapal tidak disiplin. 

"Khusus untuk kedisplinan ini, saya setuju dengan langkah Kapolri menindak siapa pun yang terbukti bersalah dalam hal ini. Menurut saya, hukum harus ditegakkan kepada siapa saja yang melakukan kelalaian pada kecelakaan ini," kata dia dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (22/6/2018). 

Ia menambahkan, KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) masih melakukan investigasi di lapangan dan akan menunggu hasilnya. Luhut mengaku terus memantau perkembangan di lapangan dan terus berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan, Basarnas, serta para bupati dan aparat terkait.

"Peristiwa tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba terjadi karena beberapa hal, seperti pembangunan fasilitas infrastruktur yang belum mengimbangi meningkatnya jumlah wisatawan dan penyelenggara serta pengawas angkutan kapal yang kurang disiplin," ia menerangkan.  

 

 

 

 

Bukan Kali Pertama

KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba
Tim SAR gabungan mencari para korban hilang KM Sinar Bangun yang karam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Hal ini, ucap Luhut, bukan yang pertama kali terjadi. Menurut Luhut, jika aparat di lapangan dan penyelenggara angkutan mau belajar dari kecelakaan yang terjadi sebelumnya serta disiplin dalam memprioritaskan keamanan penumpang dengan mengangkut jumlah penumpang tidak lebih dari kapasitas, memperhatikan laporan cuaca dan peringatan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) dan tidak lalai dalam pengawasan, tentu kecelakaan seperti ini bisa dihindari.

Saat ini, kata Luhut, pemerintah sedang membangun lima dermaga di Danau Toba dan membenahi fasilitas dermaga. "Pembangunan fasilitas dan infrastruktur di wilayah tersebut mau tidak mau harus mengikuti peningkatan kunjungan wisatawannya. Saya akan datang ke lokasi secepatnya, untuk melakukan evaluasi apa saja yang perlu dilakukan dan diperbaiki," katanya.

Luhut mengucapkan keprihatinannya dan berbelasungkawa kepada keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba. 

"Semoga keluarga para korban diberi kekuatan dan semoga kecelakaan ini menjadi yang terakhir dan pelajaran untuk kita semua," ujar mantan Menkopolhukam itu. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya