Ada Kapal Tenggelam di Danau Toba, Menhub Janji Tingkatkan Keselamatan Pelayaran

Aspek pelayaran diantaranya SOP (Standard Operating Procedure) di pelabuhan, perbaikan fasilitas, pemeriksaan kelaiklautan enam bulan sekali.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Jun 2018, 13:26 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2018, 13:26 WIB
KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba
Tim SAR gabungan mencari para korban hilang KM Sinar Bangun yang karam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Jakarta Pasca kecelakaan Kapal Motor Sinar Bangun yang terjadi Senin (18/6) lalu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan meningkatkan semua aspek pelayaran dengan baik.

Aspek pelayaran tersebut diantaranya SOP (Standard Operating Procedure) di pelabuhan, perbaikan fasilitas, pemeriksaan kelaiklautan enam bulan sekali.

Menhub mengatakan bahwa hal terpenting yang saat ini ingin ditekankan adalah aspek keselamatan.

Dia menginginkan seluruh Dinas Perhubungan baik tingkat Propinsi hingga Dinas Perhubungan tingkat Kabupaten/Kota dapat segera memperbaiki tata laksana kapal.

"Hal terpenting yang ingin kita tekankan bahwasanya prosedur keselamatan adalah keharusan. Keselamatan adalah yang utama, oleh karenanya kami minta kepada seluruh Dishub Propinsi dan Dishub Kabupaten/Kota untuk memperbaiki tata laksana dari proses pemberian ijin kapal," ujar Menhub dalam keterangannya, Jumat (22/6/2018).

Dia mengatakan, pemeriksaan kelaiklautan merupakan unsur yang penting. Di samping itu, pembuatan data manifest diharuskan serta Surat Persetujuan Berlayar (SPB) harus ada pada setiap kapal yang berlayar.

"Pemeriksaan kelaiklautan itu harus dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan kemampuan mendeteksi kemampuan teknis dan kelayakan teknis dengan seksama. Selain itu tata laksana pelabuhan di mana proses pendaftaran, pembuatan manifest adalah keharusan agar kapal tidak melampaui batas dan juga Surat Persetujuan Berlayar harus ada setiap kapal berlayar," imbuh Menhub.

Selanjutnya, Menhub juga akan meningkatkan pendidikan terhadap nakhoda. Hal ini bertujuan agar nakhoda selaku pemimpin perjalanan dapat memberikan rasa aman dan memberi petunjuk yang diperlukan kepada penumpang.

 

Life Jacket

Dalam rangka meningkatkan keselamatan, Menhub juga akan memberikan 5.000 life jacket. Menhub juga telah menugaskan Dirjen Perhubungan Darat untuk memperbaiki sarana pelabuhan dan membangun dua kapal. Ini merupakan program CSR dengan pihak swasta.

"Tercatat kita akan bangun 2 kapal dengan ukuran 300 GT. Juga, ada sumbangan CSR sehingga totalnya sebanyak 4 kapal. Suatu jumlah yang cukup memadai," tambah Menhub.

Dia pun memberi apresiasi terkait berbagai hal yang telah dilakukan oleh para stakeholder dalam penanganan kasus kecelakaan Kapal Motor Sinar Bangun 5.

"Suatu hasil yang baik dan terima kasih kepada semua stakeholder khususnya masyarakat di Danau Toba dan sekitarnya yang memberi dukungan penuh dalam upaya kita melakukan pencarian korban, melakukan klarifikasi, dan upaya melakukan perbaikan di pelabuhan Danau Toba dan sekitarnya," dia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya