Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) yang mencatat kinerja positif pada awal 2018 membuahkan hasil. Bank dengan kode emiten BBTN ini naik peringkat ke posisi ke-5 menjadi bank terbesar di Indonesia dari sisi aset (bank only).
Sebelumnya, BTN tercatat masih berada di peringkat ke-11 pada 2013. Namun, pada akhir 2017, BTN melompat lima posisi hingga naik ke peringkat 6. Kemudian, pada kuartal pertama 2018, BTN kembali menyalip Bank CIMB Niaga dan menempati posisi ke-5 dengan aset mencapai Rp 258,74 triliun.
Direktur Keuangan dan Treasury BTN, Iman Nugroho Soeko mengatakan, aksi berbenah dan transformasi menjadi kunci utama keberhasilan yang berhasil diraih perseroan. Sejak di BTN, dirinya menerapkan beberapa tahapan transformasi untuk memacu kinerja bisnis perseroan.
Advertisement
Baca Juga
Pada tahap transformasi 1 bertajuk periode survival yang digelar sejak 2013-2015, manajemen di bawah komandonya terus berupaya mengatasi masalah kredit bermasalah (non-performing loan/NPL). Pada tahap transformasi 2 yakni periode digital banking yang berlangsung sejak pertengahan 2015-2019, perseroan menggelar lompatan dengan melakukan transformasi digital di seluruh lini dan unsur bisnisnya.
Dengan berbagai transformasi tersebut, BTN tak hanya sukses menorehkan kinerja positif. Perseroan juga mendapatkan peran penting dari pemerintah sebagai agen Program Satu Juta Rumah.Â
"Melalui periode survival, kami terus berbenah sehingga siap menjadi agen Program Satu Juta Rumah. Kami akan terus menggelar transformasi agar dapat beroperasi maksimal sehingga masyarakat Indonesia akan semakin mudah membeli rumah murah dan terjangkau," kata Iman dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/6/2018).Â
Â
BTN Lakukan Tahap Akhir Transformasi
BTN masih akan melakukan tahapan akhir transformasi yakni periode global playership yang dimulai sejak 2019-2025. Pada periode tersebut, Iman membidik akan mampu menjadikan BTN menjadi produk dan layanan perbankan yang beroperasi secara internasional.
Selain itu, Imam mengatakan BTN meraih predikat sebagai Bank Terbaik 2018 pada kategori Bank Umum dengan modal inti Rp 5 triliun-Rp30 triliun.
Dari 17 bank yang masuk dalam kategori tersebut, BTN meraih predikat bank terbaik 2018. Predikat tersebut juga diberikan berdasarkan 12 kriteria pemeringkatan berdasarkan rasio keuangan perusahaan bank terpilih, termasuk menyeleksi dari segi aset. Sementara itu, BTN ini terus mencatatkan pertumbuhan aset jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional.
Per Mei 2018, aset bank spesialis kredit perumahan tersebut tumbuh sebesar 20 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) naik dari Rp158,2 triliun per Mei 2017 menjadi Rp189,68 triliun.Â
Sebaliknya, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merekam aset industri perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 9 persen yoy per April 2018. Pertumbuhan aset BBTN tersebut ditopang laju penyaluran kredit dan pembiayaan yang tumbuh di level 20,58 persen yoy per Mei 2018.
Data keuangan BTN mencatat pada Mei 2018 perseroan telah menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp 209,23 triliun atau naik dari Rp 173,52 triliun pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Sebaliknya, data OJK menyebutkan kredit perbankan secara nasional hanya tumbuh sebesar 9 persen yoy per April 2018. (Yas)Â
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Â
Advertisement