Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat, berdasarkan hasil survei pemantauan harga hingga minggu kedua Juli 2018 terjadi inflasi sebesar 0,23 persen secara bulanan. Sedangkan secara year to year (yoy) tercatat sebesar 3,14 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo megungkapkan, angka inflasi tersebut terbilang lebih rendah dibandingkan yang terjadi pada Mei 2018 sebesar 0,59 persen.Â
Advertisement
Baca Juga
"Inflasi itu tetap rendah. Survei kami berdasarkan survei pemantauan harga sampai minggu ke dua, inflasi bulan ini 0,23 persen secara bulan ke bulan," ujar dia saat ditemui di Gedung BI, Jakarta, Jumat (13/7/2018).
Sementara, jika dibandingkan rata-rata pada setiap Juli, inflasi Juli 2018 menjadi terendah sejak tiga tahun terakhir yang rata-rata berada di kisaran 0,54 persen.
"Ini menunjukan bagaimana harga tetap kendali dan ini juga menunjukan kuatnya koordinasi antara BI, pemerintah pusat, pemerintah daerah di dalam tim pengendalian inflasi pusat maupun daerah," kata dia.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
BPS: Inflasi Juni 0,59 Persen
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada Juni 2018 sebesar 0,59 persen. Angka ini lebih tinggi tinggi dibandingkan inflasi Mei 2018 yang sebesar 0,21 persen. Namun ini lebih rendah dibandingkan Juni 2017 yang sebesar 0,69 persen.
Sementara, untuk inflasi tahun kalender sebesar 1,90 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,12 persen. "Perkembangan harga komoditas pada Juni menunjukkan adanya peningkatan," jelas Kepala BPS, Suhariyanto, Senin 2 Juli 2018.
Dari 82 kota yang dihitung Indeks Harga Konsumen (IHK), seluruh kota telah mengalami inflasi. "Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 2,71 persen dan terendah terjadi di Medan dan Pekanbaru sebesar 0,01 persen," tambah dia.
Dia melanjutkan, inflasi pada Ramadan 2018 ini lebih rendah dibandingkan 2017 dan 2016 yang masing-masing sama yakni sebesar 0,69 persen.
"Inflasi pada Juni ini terendah. Lebih rendah pada Lebaran, Juni 2017 juga dari posisi bulan Lebaran 2016. Ini merupakan angka yang menggembirakan karena itu kita perlu apresiasi kinerja pemerintah dan BI yang mengantisipasi dan berbagai rencana," pungkasnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement