Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono yakin perseroan dapat meraih pertumbuhan kredit di atas 20 persen sampai akhir 2018. Hal ini didukung oleh adanya kebijakan pelonggaran Loan to Value (LTV) oleh Bank Indonesia untuk sektor perumahan.
"Kebijakan BI tersebut patut diapresiasi selain memudahkan masyarakat untuk mengakses pembiayaan perumahan, kebijakan ini juga akan memberikan daya dorong bagi Bank BTN untuk dapat lebih agresif dalam menyalurkan kredit perumahan, baik dalam bentuk KPR maupun kredit kepada pengembang," ujarnya di Gedung BTN, Jakarta, Rabu (18/7/2018).
Baca Juga
Maryono mengatakan, kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam beberapa waktu terakhir memang berdampak pada penurunan permintaan kredit perumahan. Namun dengan adanya relakasi LTV, permintaan kredit diprediksi tetap pada target.
Advertisement
"Kalau ada kenaikan bunga pasti ada penurunan permintaan KPR, dengan tambahan relaksasi ini akan jadi penyeimbang yang dulunya seharusnya bida menurun bisa akan naik dan jadi stablisasi pertumbuhan KPR. Itu yang jadi pertimbangan BTN masih optimis walau tak melakukan perubahan target, di ending 2018 ini maka kami optimis bisa tercapai," jelasnya.
Sebagai informasi, BTN berhasil mencatatkan peningkatan penyaluran kredit sebesar 19,14 persen secara tahunan (year on year) di tengah sentimen kenaikan suku bunga kredit. Kredit Bank BTN mencapai Rp 211,35 triliun naik dibandingkan semester pertama tahun lalu yang hanya Rp 177,40 triliun.
Angka pertumbuhan kredit yang ditoreh Bank BTN di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan yang tercatat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencapai 10,26 persen yoy (Data per Mei 2018). Pendongkrak utama kredit Bank BTN tak lain adalah kredit perumahan yang tumbuh 19,76 persen yoy atau menjadi sebesar Rp 191,30 triliun.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com