Liputan6.com, New York - Apple Inc menjadi perusahaan publik Amerika Serikat (AS) pertama yang bernilai USD 1 triliun setara Rp 14.496 triliun (USD 1=Rp 14.496). iPhone mengubah diri Apple dari pemain komputer pribadi menjadi perusahaan yang menawarkan hiburan dan komunikasi.
Melansir laman Reuters, Jumat (3/8/2018), saham perusahaan teknologi ini melonjak 2,9 persen menjadi USD 207,39. Ini membuat kapitalisasi pasarnya naik menjadi USD 1,002 triliun. Selama sesi perdagangan saham Kamis, nilai pasar saham Apple bahkan menembus hingga USD 1,006 triliun.
Saham Apple telah melaju sekitar 9 persen sejak Selasa, usai melaporkan hasil kuartalan di atas ekspektasi. Ini merupakan kinerja operasi dua hari terbaik Apple sejak April 2014.
Advertisement
Baca Juga
Pendapatan [Apple ]( 3600870 "")bahkan melampaui output ekonomi Portugal, Selandia Baru dan negara-negara lain. Bahkan, nilai pasar saham Apple lebih besar dari kapitalisasi gabungan Exxon Mobil (XOM.N), Procter & Gamble (PG.N) dan AT & T (T.N). Perusahaan ini sekarang menyumbang 4 persen pada indeks saham S&P 500.
Saham perusahaan Silicon Valley ini telah melonjak lebih dari 50.000 persen sejak melakukan penawaran umum perdananya pada tahun 1980.
Dimulai dari garasi rumah, Steve Jobs membangun Apple pada tahun 1976. Jobs sempat dikeluarkan dari Apple pada pertengahan 1980-an, meski dia kemudian kembali lagi dan mampu menyelamatkan perusahaan komputer dari kebangkrutan.
Jobs kemudian meluncurkan iPhone pada tahun 2007, mengubah perusahaan dari sebelumnya pemain di sektor komputer dan masuk ke industri telepon seluler (ponsel). Dirilisnya ponsel iPhone menangkap kelengahan perusahaan besar lain seperti Microsoft Corp (MSFT.O), Intel Corp (INTC.O), Samsung Electronics (005930.KS) dan Nokia.
Itu menempatkan Apple mengambil alih posisi Exxon Mobil pada tahun 2011 sebagai perusahaan terbesar AS berdasarkan nilai pasar.
Selama waktu itu, Apple berevolusi dari penjualan komputer pribadi Mac menjadi arsitek revolusi mobile.
Jobs, yang meninggal pada tahun 2011, kemudian digantikan Tim Cook sebagai chief executive, yang juga mampu menggandakan laba perusahaan. Namun perusahaan masih berjuang untuk terus mengembangkan produk baru untuk meniru keberhasilan iPhone, seiring meruncingnya penjualan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2006, setahun sebelum peluncuran iPhone, Apple menghasilkan penjualan kurang dari USD 20 miliar dan laba bersih USD 20 miliar.
Penjualan Apple kemudian tumbuh lebih dari 11 kali lipat menjadi USD 229 miliar pada tahun lalu. Apple kemudian menjadi perusahaan yang paling menguntungkan di Amerika Serikat.Â
iPhone Dual SIM Bakal Hadir Tahun Ini?
Kabar mengenai iPhone dengan dua kartu SIM sudah terdengar sejak awal tahun ini. Sejumlah laporan menyebut satu dari tiga model iPhone yang rilis tahun ini akan mendukung kartu SIM ganda.
Hingga saat ini, Apple belum mengonfirmasi kebenaran laporan ini, tapi dari kode yang ada di iOS 12 versi developer ternyata ada indikasi sistem operasi itu siap mendukung kartu SIM ganda.
Baca Juga
Dikutip dari Phone Arena, Kamis (2/8/2018), ada komponen dengan tulisan kode sistem 'second SIM status' dan 'second SIM tray status'. Ada pula kode yang berisi keterangan 'dual sim device'.
Kehadiran kode itu segera direspon bahwa Apple siap membangun software yang mendukung fungsi dual-SIM. Terlebih, dengan sistem 'second SIM tray', besar kemungkinan perusahaan benar-benar menyediakan dua slot SIM, tak sekadar eSIM.Â
Penggunaan dual SIM untuk iPhone harus diakui merupakan hal baru. Alasannya, perangkat besutan Apple itu tidak pernah memiliki slot SIM ganda sebelumnya.
Hal berbeda ditemui di perangkat Android. Banyak manufaktur perangkat Android sebenarnya sudah banyak yang menyediakan slot SIM ganda, terutama di wilayah Asia.
Kendati demikian, Apple sendiri belum berkomentar mengenai kabar ini. Karenanya, menarik untuk menunggu pengumuman resmi dari perusahaan terkait iPhone anyar yang dikabarkan akan dilakukan menjelang akhir tahun ini.Â
Advertisement