Usia Tak Halangi Orang Terkaya Nomor 1 di RI Bertarung di Asian Games

Bambang Hartono akan turut serta dalam pertandian bridge di Asian Games 2018.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Agu 2018, 15:38 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2018, 15:38 WIB
(Foto: Liputan6.com/Ilyas I)
Orang terkaya di Indonesia Bambang Hartono menjadi atlet bridge dalam Asian Games 2018 (Foto: Liputan6.com/Ilyas I)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak kenal dengan Bambang Hartono. Founder Djarum ini kini menjadi orang terkaya nomor 1 di Indonesia versi majalah Forbes. Namun dibalik kekayaannya, ternyata Bambang Hartono juga seorang atlet ternama di dunia. Atlet apa itu?

Bridge. Olah raga otak yang menggunakan media kartu ini ternyata sudah ditekuni Bambang sejak SD. Kini, Bambang merupakan salah satu atlet senior dan ternama di dunia.

Atlet kelahiran 2 Oktober 1939 berusia 78 tahun. Namun dengan semangatnya, dia kembali akan berlaga di tingkat dunia, yaitu saat Asian Games 2018. Kebetulan, Indonesia menjadi tuan rumah dalam perhelatan olahraga se-Asia ini.

"Saya terus tekuni Bridge sampai usia saat ini karena biar tidak pikun. Karena Bridge ini menuntut kita untuk selalu berhitung dan fokus," kata Bambang di kantornya, Sabtu (11/8/2018).

Alasan kegemaran bermain kartu sejak kecil ini, Bambang menuturkan, mampu mengasah kemampuannya dalam memutuskan sesuatu dan menjadi seorang pemimpin, baik di keluarga atau di perusahaannya.

Meski bisa dikatakan Bambang merupakan orang yang sibuk, tetapi dirinya selalu menyempatkan waktunya untuk berlatih di luar jam kerja.

Seperti di akhir pekan, minimal perlu tiga jam dia berlatih bridge di rumah bersama pelatihnya. Saat itu, tidak boleh ada orang yang menganggu.

"Bridge ini nanti juga hubungannya dalam menejerial. Disitu ada jutaan variasi kartu, mana yang akan kita putuskan sebagai strateginya. Risikonya bagaimana. Ini jelas ada hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari," kata dia.

Bambang akan bermain di kategori Super Mix di Asian Games 2018. Targetnyapun cukup tinggi, emas. Dalam Asian Games 2018 setidaknya ada 6 kategori yang akan dipertandingkan.

Berbagai kejuaraan dunia pernah dia ikuti dan menjadi juara. Pada 2008 dan 2009, Bambang memperoleh masing-masing perunggu untuk Kejuaraan Dunia Senior. Di Asia, pada 2009 dan 2011 di ajang Zona Asia Senior, Bambang memperoleh emas. Di ajang yang sama tahun 2017, dia menyabet medali perak.

Dalam majalah Forbes, Bambang Hartono bersama saudaranya Budi Hartono memiliki kekayaan mencapai USD 32,3 miliar pada November 2017.

Sementara kekayaannya mencapai USD 16,7 miliar. Alhasil membawa dia menjadi orang terkaya ke-75 di dunia. Keluarga Hartono yang merupakan dua saudara Budi dan Michael merupakan keluarga terkaya dan jadi nomor satu di Indonesia. Keluarga Hartono tidak hanya andalkan satu lini bisnis usaha.

Sejak beberapa dekade lalu, Hartono bersaudara melakukan diversifikasi bisnis. Selain punya perusahaan rokok, Hartono bersaudara juga memiliki saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

 

Asian Games 2018: Tim Bridge Indonesia Waspadai Tiongkok

Timnas Bridge Indonesia
Timnas Bridge Indonesia dilepas menuju Eropa untuk melakoni try out atau uji coba (istimewa)

Sebelumnya, tim Bridge Indonesia mewaspadai Tiongkok pada Asian Games 2018. Hal itu dikatakan Ketua PB GABSI Eka Wahyu Kasih saat dihubungi Liputan6.com, Jumat 1 Juni 2018.

"Ada beberapa kuda hitam seperti Jepang, India, tetapi lawan paling tangguh itu Tiongkok. Kemarin putri mereka juara dunia," kata Eka.

Eka menambahkan, Indonesia menargetkan meraih dua medali emas dari enam nomor yang dipertandingkan pada Asian Games 2018. Kendati demikian, dia optimistis tim Indonesia bisa meraih medali di enam nomor tersebut.

"Kenapa dua, karena di nomor lain bisa saja medalinya perak atau perunggu. Di enam nomor, semua peluangnya sama," kata Eka.

Terkait persiapan, Eka mengatakan PB GABSI telah mengadakan seleksi atlet sejak Januari lalu. Dari semula 32 atlet, PB GABSI telah menyaring tim Bridge Indonesia untuk Asian Games menjadi 24 atlet.

Nantinya, para atlet tersebut bakal bertanding di sejumlah turnamen antara lain di Bulgaria dan Amerika Serikat.

"17-29 Juni kita ke Bulgaria lalu setelah itu ke Amerika Serikat. Di Amerika akan ada empat turnamen, terakhir di Atalanta. Kenapa Atalanta, karena di sana turnamennya sudah mirip kejuaraan dunia," ujar Eka.

Lebih lanjut, Eka mengatakan Tim Bridge Indonesia saat ini berada di bawah asuhan pelatih asal Polandia, Cristoph Marten. Ada alasan kenapa Tim Bridge Indonesia memilih sosok Marten.

"Dia telah beberapa kali mengatarkan beberapa tim nasional dari negara lain menjadi juara dunia," kata Eka.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya