7 Persiapan Sebelum Punya Momongan yang Wajib Dimiliki

Berikut tujuh persiapan yang harus dilakukan sebelum punya anak

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 04 Sep 2018, 08:40 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 08:40 WIB
[Bintang] 8 Foto Ini Memperlihatkan Perubahan Sebelum dan Sesudah Memiliki Anak, Nomor 7 Bikin Shock!
Bukan cuma ukuran badan saja, beberapa foto ini memperlihatkan bagaimana perubahan sebelum dan sesudah memiliki anak. (Ilustrasi: SheKnows)

Liputan6.com, Jakarta - Bisa segera dikaruniai momongan menjadi salah satu dambaan bagi pasangan yang sudah menikah. Tapi kenyataannya tidak semudah itu, karena tanggung jawab suami-istri semakin besar ketika buah hati hadir di tengah-tengah kehidupan mereka.

Bahkan, orang tua perlu matang dalam hal finansial agar tumbuh kembang anak tidak terganggu hingga dia dewasa nanti. Lalu, apa saja yang harus dipersiapkan?

Seperti dikutip dari Cermati.com, berikut tujuh persiapan yang harus dilakukan sebelum punya anak.

1. Menyiapkan Mental

Menjadi orang tua tidak semudah yang terlihat dan dibayangkan. Menjadi orang tua itu sangat sulit. Selain mengurusi diri sendiri dan pasangan, Anda juga harus mengurusi anak.

Hadirnya anak akan otomatis mengubah rutinitas Anda sehari-hari. Dari yang tadinya bangun pagi lalu bergegas pergi ke kantor, sekarang malah harus mengganti popok si kecil atau menyiapkan sarapan.

Agar Anda dapat menjalani kehidupan yang baru dengan ikhlas, siapkan mental terlebih dahulu. Jika Anda dan pasangan belum siap punya anak, lebih baik nikmati momen berdua dan tunda keinginan untuk memiliki momongan.

2. Menentukan Metode Persalinan

Ibu baru melahirkan (iStockphoto)
Ilustrasi ibu baru melahirkan (iStockphoto)

Apakah Anda lebih memilih melahirkan secara normal atau operasi caesar? Hal ini harus dipikirkan sedini mungkin agar Anda dan pasangan mengetahui jumlah uang yang perlu disiapkan sebelum menyambut kedatangan si kecil.

Jika istri memilih untuk operasi caesar, siapkan uang minimal Rp 25-30 juta rupiah. Uang sebesar ini nantinya dapat digunakan untuk membayar biaya persalinan, obat-obatan, hingga proses pemulihan pasca melahirkan. (Baca Juga: Kenapa Memilih Investasi Emas untuk Biaya Pendidikan Anak? Ini Alasannya)

3. Bisa Mencari Rumah Sakit yang Tepat

Ada banyak rumah sakit yang dapat melayani kebutuhan Anda dan sang bayi yang ada di dalam kandungan. Tetapi, setiap rumah sakit memiliki proses penanganan dan biaya perawatan yang berbeda-beda.

Pilih satu rumah sakit yang mempekerjakan dokter yang ahli di bidang kandungan dan anak. Baik masalah kehamilan maupun kesehatan anak nantinya dapat ditangani oleh dokter di rumah sakit yang sama. Alhasil, Anda tidak perlu gonta-ganti rumah sakit untuk kontrol kehamilan ataupun cek kesehatan anak nantinya.

4. Menyusun Anggaran Selama Kehamilan

banner infografis gaji pns dki
Ilustrasi Gaji

Daftar kebutuhan Anda akan meningkat selama masa kehamilan. Mulai dari makanan, obat-obatan, vitamin, biaya kontrol kehamilan, hingga baju-baju hamil. Agar kondisi keuangan keluarga tetap stabil selama masa kehamilan, buatlah anggaran pemasukan dan pengeluaran keluarga secara detail. Lalu, anggarkan sebagian pemasukan untuk ditabung.

Anggaran yang disusun saat hamil sebaiknya 1,5 kali lebih besar dibandingkan anggaran biasanya. Sebab, makanan yang dibutuhkan ibu hamil lebih banyak di masa kehamilan. Jangan lupa untuk menyediakan camilan sehat di kulkas. Ketika Anda merasa lapar, setidaknya Anda tidak perlu menyuruh suami untuk beli makanan di luar, bukan?

5. Merencanakan Cuti Kehamilan

Bagi Anda yang bekerja dan kebetulan sedang hamil, rencanakan cuti kehamilan sebelum usia kandungan menginjak umur 7 bulan ke atas. Di usia 7 bulan, produktivitas Anda tidak seperti dulu karena aktivitas jabang bayi meningkat sehingga akan memengaruhi konsentrasi Anda untuk bekerja.

Sebelum mengajukan cuti, perhatikan kondisi keuangan keluarga saat ini. Jangan sampai perkara cuti, keuangan keluarga menjadi terombang-ambing. Pikirkan semuanya secara matang agar seluruh kebutuhan Anda, suami, dan calon buah hati dapat terpenuhi dengan baik. (Baca Juga: Persiapan Melahirkan: Pilih Menabung atau Gunakan Asuransi?)

6. Menentukan Nama Anak

Ilustrasi Wanita Hamil (iStockphoto)
Ilustrasi Wanita Hamil (iStockphoto)

Suami-istri sering berdebat karena berbeda pendapat saat memilih nama yang pas untuk calon buah hati. Agar terhindar dari perselisihan, sebaiknya diskusikan masalah nama anak saat usia kandungan masih muda. Sehingga punya waktu lebih banyak jika tak juga menemukan nama yang tepat.

Jangan lupa untuk menambahkan nama keluarga Anda di belakang nama calon buah hati. Dengan embel-embel nama keluarga, anak Anda lebih mudah dikenali oleh orang lain, bahwa itu adalah anak dari keluarga besar Anda.

7. Menyiapkan Biaya Sunatan

Bagi Anda yang beragama muslim, jangan lupa menyiapkan biaya sunatan. Walau dari sejak bulan pertama kehamilan belum bisa diketahui kemungkinan jenis kelamin anak tersebut, apakah laki-laki atau perempuan.

Kendati tidak menelan biaya besar hanya untuk sekadar melakukan proses penyunatan, namun tetap saja mesti disiapkan. Tetapi, Anda dapat menghemat biaya asalkan acara sunatan disusun dengan konsep yang sederhana, bila menginginkan adanya pesta sunatan.

Sebelum memikirkan soal dana, tentukan terlebih dahulu pada usia berapa anak Anda akan disunat. Dengan demikian, Anda dan pasangan mengetahui waktu yang tepat untuk menabung. Alhasil, acara sunatan dapat terselenggara secara maksimal.

Menjadi Orang Tua yang Baik Perlu Persiapan

Di balik rasa bahagia menyambut kehadiran si kecil, Anda dan pasangan perlu mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, agar kehadiran sang anak nantinya tidak menjadi beban bagi keluarga. Dengan demikian, Anda dan pasangan lebih siap menjalani kehidupan yang baru dan sukses menjadi orang tua yang baik bagi sang buah hati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya