Jack Ma: Ingin Sukses, Jangan Belajar dari Orang Lain

Salah satu miliarder terkaya dunia, Jack Ma telah menyatakan mundur dari Alibaba, perusahaan yang didirikannya sejak 19 tahun silam.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 12 Sep 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2018, 18:00 WIB
Jack Ma (Andrew Burton/Getty Images)
Jack Ma (Andrew Burton/Getty Images)

Liputan6.com, Jakarta - Pekan lalu, Jack Ma, salah satu miliarder terkaya di dunia, mengumumkan dirinya akan mundur dari Alibaba, perusahaan yang didirikannya sejak 19 tahun silam. Kisahnya mencapai kesuksesan memang tidak mudah, ia bahkan pernah lebih dari 30 kali mendapatkan penolakan pekerjaan termasuk salah satunya di KFC.

Dengan kesuksesannya sekarang, Jack Ma justru mengajarkan anak muda untuk tidak belajar dari kisah sukses orang lain. Dia menekankan, bahwa dalam hidup, bukan tentang seberapa banyak yang bisa dicapai, tapi seberapa banyak waktu sulit dan kesalahan yang dilakukan.

"Jadi jika ingin sukses, belajar dari kesalahan-kesalahan orang lain. Jangan belajar dari kisah sukses mereka," ujarnya saat berbicara pada para pimpinan muda di World Economic Forum 2018 di Davos, Swiss.

Dalam waktu dekat, dia mengatakan akan segera kembali ke dunia pendidikan untuk mengajar. Dia yakin bisa melakukannya lebih baik dibandingkan menjadi CEO Alibaba.

"Saya sangat rindu mengajar. Saya datang ke dunia bisnis secara tidak sengaja," katanya.

Sebagai bagian dari jaringan Young Global Leaders, Ma juga menekankan apa yang harus menjadi fokus para pemuda dalam 30 tahun ke depan. Itu mengingat, Ma selalu membuat rencana jangka panjang saat menjalankan bisnisnya di Alibaba.

"Saat berusia 20 hingga 30 tahun, Anda harus mengikuti atasan yang baik dan bergabung dengan perusahaan hebat untuk belajar bagaimana melakukan banyak hal dengan benar. Saat berusia 30-40 tahun, jika Anda ingin memulai sendiri, lakukan. Masih ada waktu belajar saat salah atau gagal," paparnya.

Meski begitu, Ma menyarankan agar para pebisnis mulai memprioritaskan stabilitas, keluarga dan generasi masa depan. Dibandingkan terus mengejar karir dan keuntungan, Ma menyarankan Anda melakukan bakat Anda di rentang usia 40-50 tahun.

"Di usia 50-60 tahun, habiskan waktu untuk melatih dan mengembangkan generasi muda. Hingga saat di atas 60 tahun, habiskanlah masa tua bersama cucu-cucu Anda," tandasnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya