Awas Macet, Ada Pemeliharaan Tol Jagorawi Mulai 24 September

Pekerjaan rekonstruksi perkerasan akan dilakukan di ruas Jalan Tol Jagorawi arah Jakarta mulai Senin 24 September 2018 hingga Selasa 11 Desember 2018.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Sep 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2018, 16:30 WIB
Volume Kendaraan Tol Jagorawi
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Jagorawi, Jakarta, Kamis (28/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk cabang Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) akan mengerjakan pemeliharaan dalam rangka menjaga performa jalan tol pertama di Indonesia tersebut. 

Pekerjaan rekonstruksi perkerasan akan dilakukan di ruas Jalan Tol Jagorawi arah Jakarta mulai Senin  24 September 2018 hingga Selasa 11 Desember 2018. Adapun titik lokasi pengerjaan berada di antara Km 12+900 sampai dengan Km 9+000 pada lajur 1 arah Jakarta. 

"Untuk menjaga kondisi lalin tetap lancar selama pekerjaan berlangsung, Jasa Marga Cabang Jagorawi akan menempatkan petugas yang siaga di lapangan untuk mengatur lalu lintas dan memastikan perambuannya serta menyiapkan rekayasa lalu lintas melalui kerjasama dengan pihak kepolisian," kata AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru kepada wartawan, Sabtu (22/9/2018).

Oleh karena itu, Heru menuturkan, Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Sebagai alternatif, pengguna jalan tol yang menuju Jakarta, Heru menyarankan, dapat keluar melalui akses Cibubur atau akses Jalan Tol Cijago untuk selanjutnya menuju Jalan Raya Bogor dan masuk kembali di Gerbang Tol (GT) Dukuh 2 atau Ramp Taman Mini 2.

 

Beroperasi di 2019, Tol JORR 2 Bisa Geliatkan Ekonomi Wilayah Sekitar

Proyek Tol JORR 2 dikerjakan PT Marga Trans Nusantara dengan nilai investasi sebesar Rp 2,4 triliun. Dok Kementerian PUPR.
Proyek Tol JORR 2 dikerjakan PT Marga Trans Nusantara dengan nilai investasi sebesar Rp 2,4 triliun. Dok Kementerian PUPR.

Sebelumnya, proyek Tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) ditargetkan selesai dan beroperasi pada 2019. Keberadaan infrastruktur ini juga diharapkan berdampak terhadap geliat ekonomi di sekitar Ibu Kota.

Proyek ini dikerjakan PT Marga Trans Nusantara dengan nilai investasi Rp 2,4 triliun. Kepemilikan saham dipegang PT Jasa Marga Tbk sebesar 60 persen, PT Astratel Nusantara sebesar 30 persen, dan PT Transutama Arya Sejahtera 10 persen.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, rampungnya Tol JORR 2 akan memberikan manfaat bagi kelancaran mobilitas komuter baik dari Jakarta maupun kota-kota di sekitarnya.

Selain itu, jalan bebas hambatan ini juga bakal memperlancar distribusi sehingga akan menurunkan biaya logistik dan harga-harga bahan pokok.

"Insyaallah pada 2019, JORR 2 akan siap dioperasikan sehingga akan memperlancar mobilitas kaum urban dan meningkatkan aktivitas ekonomi," ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin (17/9/2018).

Salah satu bagian jaringan jalan Tol JORR 2, yakni Tol Kunciran–Serpong sepanjang 11,14 km yang saat ini progresnya sudah mencapai 66 persen.

Ruas ini juga akan terkoneksi dengan ruas Tol Tangerang-Merak dan Tol Jakarta-Serpong yang sudah terlebih dahulu beroperasi.

Pembebasan lahan ruas tol ini sudah mencapai 97 persen dan ditargetkan pada Oktober 2018 sudah seluruhnya bisa dibayar menggunakan dana Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Beberapa ruas lain seperti tol Kunciran–Serpong paket I Kunciran-Parigi (6,72 km) yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk progresnya telah mencapai 63,4 persen. Sementara itu, progres paket II Parigi-Serpong (4,42 km) yang dikerjakan PT Adhi karya dan Acset (KSO) sudah mencapai 71,82 persen.

Ruas lainnya yang berada di jalan tol ini antara lain Tol Batuceper–Kunciran–Cengkareng (Bandara Soekarno Hatta) sepanjang 14,19 km dan Tol Cinere-Serpong sepanjang 10,14 km. Secara keseluruhan, Tol JORR 2 diproyeksikan akan mulai beroperasi pada 2019.

Adapun faktor pembebasan lahan terbilang masih menjadi salah satu kendala dalam penyelesaian proyek pembangunan tol.

Saat ini, ada delapan bidang tanah yang pembebasan lahannya masih belum selesai, yakni di tujuh bidang tanah di Kelurahan Pakujaya dan satu bidang tanah di Kelurahan Pondok Jagung Timur di Kota Tangerang Selatan.

Bidang tanah di Kelurahan Pakujaya merupakan bidang tanah milik warga, sementara bidang tanah di Kelurahan Pondok Jagung Timur merupakan bidang tanah milik TNI.

Terkait bidang tanah milik TNI, Kementerian PUPR telah mengirimkan surat kepada Kementerian Pertahanan untuk mendapatkan izin penggunaan lahan tersebut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya