Liputan6.com, Jakarta - Semua orang tentu ingin meraih kemandirian finansial. Mandiri secara finansial artinya Anda memiliki uang yang cukup untuk melakukan apapun yang perlu dilakukan tanpa harus khawatir mengenai kondisi keuangan Anda.
Untuk mencapai kebebasan tersebut, salah satu yang harus Anda lakukan adalah menabung. Menyisihkan sebagian uang untuk ditabung terkadang terasa menyulitkan. Namun, terlalu kaku dalam menabung juga bisa menjadi boomerang sendiri bagi Anda.
Anda juga perlu memberikan kelonggaran untuk diri sendiri di saat menabung. Anda juga tidak perlu menghentikan setiap hal yang disukai demi menabung. Intinya, Anda tidak terlalu mengekang diri. Malahan, Anda sebenarnya bisa menabung untuk masa depan sambil bersenang-senang.
Advertisement
Baca Juga
Ya, ini bukan sesuatu yang tidak mungkin untuk dilakukan. Namun, tetap ada beberapa aturan yang perlu Anda ikuti di kala menabung. Pertama, jumlah tabungan Anda tidak perlu spesifik. Tentukan berapa persen dari penghasilan yang ingin Anda sisihkan.
Persentase ini akan lebih memudahkan Anda di saat penghasilan Anda berkurang atau bertambah dibandingkan menentukan jumlah uang secara spesifik. Kedua, Anda tidak perlu meningkatkan jumlah pengeluaran agar sesuai dengan penghasilan.
Sebaliknya, Anda bisa meningkatkan persentase uang yang akan ditabung saat Anda memiliki uang ekstra. Berinvestasi pada barang-barang berharga juga menjadi salah satu cara yang menarik agar tabungan Anda berkembang. Misalnya dengan mengoleksi berlian, emas, atau apapun yang tetap memiliki nilai terlepas dari inflasi.
Lalu berapa jumlah ideal yang seharusnya Anda sisihkan untuk tabungan masa depan? Hal ini tergantung pada tahap hidup mana Anda sedang berada. Apakah Anda baru memulai karier? Apakah Anda berencana untuk mengajukan pensiun dalam waktu dekat? Dilansir dari Lifehack, berikut tips menabung berdasarkan tahap hidup Anda.
Baru Memulai Karier
Pada tahap ini, Anda kemungkinan besar berusia 20-an dan menabung biasanya bukan menjadi prioritas Anda karena banyaknya pengeluaran. Namun, Anda sebaiknya menargetkan untuk menyisihkan 25 persen dari penghasilan tahunan untuk ditabung.
Artinya, Anda harus bisa menutup seluruh kebutuhan Anda dengan 75 persen gaji Anda dan pastikan pengeluaran Anda tidak melebihi itu. Jika Anda membuat perencanaan keuangan dengan benar, Anda pasti akan bisa menabung untuk masa depan Anda.
Advertisement
Berkeluarga
Anda biasanya berusia 30, 40, atau 50-an saat berada di tahap ini. Tabungan jangka panjang menjadi lebih sulit karena banyaknya tanggung jawab yang diemban. Belum lagi Anda harus mempunyai simpanan jangka pendek dan menengah untuk situasi darurat dan biaya kuliah anak.
Namun, Anda sebaiknya menabung dua kali lipat dari penghasilan tahunan setiap lima tahunnya. Jadi apabila pendapatan setahun Anda Rp 50 juta, Anda harus menargetkan tabungan hingga Rp 100 juta dalam 5 tahun.
Anda bisa menyambungkan rekening untuk tabungan dengan rekening yang biasa Anda gunakan agar Anda lebih mudah melakukan transfer uang sesuai jumlah yang sudah Anda tentukan setiap awal bulan. Hal ini akan mempermudah proses menabung dan menghindari penundaan.
Merencanakan Pensiun
Apabila Anda merencanakan keuangan Anda dengan benar, Anda akan bisa menikmati masa pensiun Anda. Pada tahap ini, Anda seharusnya sudah bisa menarik sejumlah uang dari tabungan Anda dan mencari tahu apa yang Anda harapkan dari rencana tabungan yang sudah Anda jalankan itu.
Melalui tahap-tahap menabung ini, Anda akan bisa mencapai tujuan tabungan Anda. Ada pula beberapa tips yang bisa Anda terapkan saat menabung. Pertama, jangan biarkan hutang Anda menumpuk dan dapatkan nilai kredit yang baik.
Nilai kredit Anda merupakan gambaran dari sejarah keuangan Anda, dan jika keadaan memburuk Anda kemungkinan akan memerlukan pinjaman. Anda ingin memastikan bahwa Anda selalu melunasi hutang Anda dan menjaga rapor keuangan Anda bersih.
Selain itu, Anda juga bisa membuat tabungan untuk dana darurat. Hal ini untuk mencegah Anda menggunakan tabungan pensiun atau jangka panjang Andaa saat sesuatu yang tak terprediksi terjadi, misalnya kehilangan pekerjaan.
Pada akhirnya, menabung untuk masa tua adalah proses panjang yang perlu dijalani. Jika Anda gagal mencapai target tabungan Anda, bukan berarti Anda telah gagal. Yang penting, Anda segera kembali menabung sesuai jumlah yang telah Anda tetapkan. (Felicia Margaretha)
Advertisement