Perang Dagang AS-China Redupkan Harga Emas Dunia

Tercatat harga emas telah tergelincir sekitar 10 persen dari puncaknya pada April.

oleh Nurmayanti diperbarui 31 Okt 2018, 06:44 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2018, 06:44 WIB
Ilustrasi Harga Emas Turun
Ilustrasi Harga Emas Turun (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, New York Harga emas jatuh dipicu kekhawatiran tentang eskalasi lebih lanjut dalam perang perdagangan antara Amerika-China bisa mendorong Dolar AS menguat, yang kemudian mengikis daya tarik pembelian bullion.

Melansir laman Reuters, Rabu (31/10/2018), harga emas di pasar spot turun 0,47 persen menjadi USD 1.223,61 per ounce, setelah menyentuh USD 1.219.37. Ini merupakan posisi terendah sejak 18 Oktober.  Adapun emas berjangka AS ditutup pada posisi USD 1.225,30 per ounce.

Dolar telah menguat ke level tertinggi dalam 2-1/2 bulan, didukung kekhawatiran tentang eskalasi perang perdagangan AS-China.

"Emas tidak berperilaku sebagai safe haven di tengah berita tentang tarif impor," kata Walter Pehowich, Wakil Presiden Eksekutif Layanan Investasi di Dillon Gage Metals.

Dia mengatakan selama dolar terus naik, emas akan berada di bawah tekanan.

"Kita sekarang berada di kisaran perdagangan USD 1.215 - USD 1.235. Itulah level yang kami harapkan emas tetap bertahan sampai pemilihan jangka menengah AS," tambah dia.

Pemilihan di Amerika Serikat yang berlangsung minggu depan akan menentukan pihak mana yang bisa mengendalikan Kongres AS.

Tercatat harga emas telah tergelincir sekitar 10 persen dari puncaknya pada April. Ini akibat para investor beralih ke dolar sebagai safe haven, sementara perang perdagangan terus berkembang dengan latar belakang suku bunga AS yang lebih tinggi.

Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Di sisi teknis, emas sedang menguji support 100-day moving average sekitar USD 1.220.

"Jika kami turun kembali di bawah rata-rata pergerakan 100 hari, spekulan bisa cenderung untuk menambah posisi pendek lagi setelah mereka memangkasnya secara besar-besaran dalam 2-3 minggu perdagangan terakhir. Mungkin ada risiko bahwa kami bisa jatuh ke USD 1.200 lagi," kata Analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

 

Ilustrasi Harga Emas Naik (4)
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Bank Wall Street Goldman Sachs mengatakan emas dapat menemukan dukungan dari prospek melambatnya pertumbuhan AS dan kenaikan inflasi inti.

Harga emas telah naik sekitar 2,8 persen bulan ini, di jalur memecahkan penurunan beruntun enam bulan, terpanjang sejak penurunan dari Agustus 1996 hingga Januari 1997.

Sementara harga  logam mulia lainnya, perak naik 0,21 persen menjadi USD 14,48 per ounce, setelah tergelincir ke level terendah tiga minggu di USD 14,33.

Harga Platinum naik 0,49 persen menjadi USD 836,10, dan Paladium jatuh 1,08 persen menjadi USD 1.076,70.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya