Blusukan ke Pasar Cihaurgeulis, Jokowi Pastikan Jaga Harga Bahan Pokok Stabil

Di pasar Cihaurgeulis, Jokowi membandingkan harga berbagai kebutuhan pangannya dengan pasar serupa di wilayah lain seperti di Pasar Tangerang dan Bogor.

oleh Nurmayanti diperbarui 11 Nov 2018, 13:31 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2018, 13:31 WIB
Jokowi Kunjungi Pasar Cihaurgeulis Kota Bandung
Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) berdialog dengan pedagang ayam saat blusukan ke Pasar Cihaurgeulis, Bandung, Minggu (11/11). Jokowi berkeliling pasar dan menyapa para penjual juga membeli beberapa bahan pangan (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) blusukan ke Pasar Cihaurgeulis, Bandung Jawa Barat pada minggu (11/11/2018) ini. Di pasar ini, kepala negara membandingkan harga berbagai kebutuhan pangan dengan pasar serupa di wilayah lain seperti di Pasar Tangerang, Bogor, yang ternyata harganya sama.

“Harga-harga semuanya sama. Misalnya beli satu iket, tadi satu ikat kangkung Rp 2.000. Di Bogor juga Rp 2000, di Banten juga Rp 2.000. Satu ikat singkong sayur di sini Rp 2.000, di Bogor Rp 2.000, di Banten juga Rp 2.000,” ujar Jokowi di Dago mengutip Laman Sekretariat Kabinet.

Jokowi mengemukakan tak hanya sayur, harga telur juga sama. Dari sebelumnya Rp 28.000 sekarang Rp20.000-22.000 per kg. Harga daging dari Rp 28.000-Rp 30.000, naik sedikit menjadi Rp 33.000-35.000 sehingga harganya relatif stabil.

“Cabai harga Rp 40.000-an. Pernah kan sampai ke Rp 80.000-an, sekarang pada posisi stabil. Memang tidak bisa kita itu menghendaki harga cabai sampai Rp 10.000, harga bawang kadang-kadang kan sampai Rp 5.000, petaninya yang kasihan,” tambah dia.

Artinya, Jokowi mengatakan, pemerintah ingin menjaga keseimbangan harga kebutuhan pangan itu pada posisi normal dan wajar. Dengan demikian, petaninya senang sebagai produsen dan konsumennya masyarakat senang karena harganya tidak fluktuatif.

“Dan kedua, Pasar tadi masih proses dibangun oleh pemerintah kota. Sehingga saya sangat menghargai upaya-upaya membenahi pasar-pasar yang becek, yang bau, yang tidak tertata menjadi sebuah pasar yang bersih, pasar yang rapi, manajemennya baik, tidak bau, saya kira semua pasar tradisional arahnya ke sana,” ujarnya.

Sampai saat ini, menurut Jokowi, kurang lebih ada 2.500 pasar yang dibangun di kota/kabupaten. Sementara untuk pasar desa, yang dibangun sudah lebih dari 5.000 unit, berupa pasar kecil.

Jokowi pun menyempatkan diri berbelanja. Menurut Presiden, bahan pokok yang dibeli untuk dimasak.“Kalau pesanan saya daun singkong ya belinya daun singkong, bukan pepaya. Iya, dibeli. Rp 2.000 bisa sehari bisa 2 hari,” pungkas Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Satgas Polri Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru

Pantauan harga pangan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Foto: Liputan6.com/Maulandy
Pantauan harga pangan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Foto: Liputan6.com/Maulandy

Satgas Pangan Polri memastikan ketersediaan stok pangan terutama beras medium untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru aman. Permintaan kebutuhan pokok tersebut diprediksi akan mengalami peningkatan di beberapa daerah.

Kepala Satgas Pangan Polri, Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya menargetkan pendistribusian stok pangan ke beberapa daerah rampung pada awal bulan depan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan harga akibat tingginya permintaan.

"Saya mengharapkan distribusi bahan pokok itu sudah sampai paling lambat awal Desember sudah di lokasi. Sekarang masih ada waktu untuk merapikan kegiatan itu, dan kalau bisa akhir bulan ini sudah di daerah masing-masing tujuan, lebih bagus," ujar Setyo, Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Jenderal bintang dua ini menuturkan, harga beras medium di beberapa tempat sudah mulai merangkak naik dalam dua pekan terakhir. Meski tidak signifikan, kata dia, kenaikan tersebut tetap berpengaruh pada inflasi.

Selanjutnya pemerintah juga akan mengadakan operasi pasar untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan. Selain itu, distribusi pangan juga akan diprioritaskan ke daerah yang mayoritas penduduknya merayakan Natal.

"Karena kita tahu saudara-saudara kita di wilayah seperti Sumut, Sulut, Maluku, Papua Barat, NTT, itu akan merayakan Natal. Dalam distribusi menggunakan kapal ke sana, kalau cuacanya tidak bagus juga tertunda, ini akan mengganggu harga," tutur Setyo.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya