Miliarder Ini Dukung Rencana Ambisius Israel Pergi ke Bulan

Miliarder ini mendukung rencana ambisius Israel untuk pergi ke bulan. Siapakah dia?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 21 Nov 2018, 21:00 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2018, 21:00 WIB
[Bintang] Jangan Lupa! Terlama Abad Ini, Gerhana Bulan Juli 2018
Gerhana bulan Juli 2018. (Ilustrasi: Bintang.com/Bambang E.Ros)

Liputan6.com, Tel Aviv - Miliarder Sylvan Adams ikut serta dalam rencana Israel untuk pergi ke bulan. Organisasi SpaceIL dari Israel mengumumkan sang miliarder akan menanamkan dana sebesar USD 5 juta atau Rp 72,9 miliar (USD 1 = Rp 14.582).

Dilansir dari The Jerusalem Post, kontribusi Adams membantu terwujudnya ambisi SpaceIL untuk mendaratkan pesawat luar angkasa mereka di bulan pada awal 2019 . Ini akan menjadikan Israel sebagai negara keempat yang mendaratkan pesawatnya dengan mulus di permukaan bulan. Proyek ini didukung oleh pemerintah, swasta, dan akademisi Israel.

Bagi sang miliarder, donasi yang ia berikan justru membuatnya senang karena mencerdaskan anak-anak Israel dan menginspirasi untuk belajar STEM (sains, teknologi, engineering, dan matematika), lebih mengenal eksplorasi luar angkasa, dan menunjukkan tiada hal yang tak mungkin.

"Kontribusi ini, yang memperkuat program luar angkasa Israel, dan mendorong pendidikan terbaik dan inovasi di antara generasi muda Israel, merupakan hadiah terbaik yang saya dapat minta," ujar Adams.

Presiden SpaceIL Morris Kahn mengucapkan terima kasih pada Adams karena keterlibatannya dipercaya akan membantu SpaceIL untuk menggalang lebih banyak uang.

"Beliau bergabung dengan kelompok donor yang luar biasa dengan visi bersama untuk mendaratkan pesawat luar angkasa pertama Israel di bulan. Kita berada di tahap final, dan saya percaya bergabungnya beliau akan membantu kami menggalang sisa yang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan misi ambisius kami," ujar Kahn yang juga merupakan miliarder.

Bahkan Khan juga telah menyumbang USD 30 juta (Rp 437,6 miliar) bagi proyek ini.

Sylvan Adams adalah miliarder kebangsaan Israel-Kanada. Ayahnya, Marcel, adalah survivor Holocaust dan salah salah satu investor real estate tersohor di Kanada. Bisnisnya saat ini dipegang oleh Sylvan yang tinggal di Israel.

Miliarder Ini Rogoh Rp 2,9 Triliun untuk Cari Alien

Ilustrasi Alien (iStockphoto)
Ilustrasi Alien (iStockphoto)

Miliarder, investor, dan ahli fisika keturunan Rusia Yuri Milner memprakarsai misi luar angkasa untuk mencari kehidupan alien dengan dana swasta. Dana sebanyak USD 200 juta atau setara Rp 2,9 triliun (USD 1 = Rp 14.815) diinvestasikannya untuk dua program luar angkasa lewat Breakthrough Initiative yang ia dirikan.

Dana USD 200 juta itu dibagi dua, USD 100 juta (Rp 1,4 triliun) untuk proyek Breakthrough Listen yang bertujuan menanti "ping" dari alien, dan USD 100 juta lagi untuk proyek Breakthrough Starshot yang membangun sebuah pesawat luar angkasa kecil bertenaga laser, demikian lansiran Space. 

Dana sebesar USD 22 juta (Rp 325 miliar) juga dihadiahkan lewat Breakthrough Prize kepada para peneliti berprestasi di bidang fisika, matematika, dan sains kehidupan.

Milner yang memiliki kewarganegaraan Israel dan Rusia berharap agar proyeknya bisa membantu proyek pihak pemerintah lewat usaha swasta yang ia lakukan.

"Kami berpikir, dari dalam yayasan kami, apakah ada cara untuk membantu pemerintah (di proyek luar angkasa) dengan dana swasta?" demikian penuturan Milner.

Misi luar angkasa Breakthrough Initative tertarik untuk menelusuri Europa (bulan Jupiter) dan Enceladus (satelit Saturnus) yang memiliki cairan di bawah permukaan es mereka. Planet Venus juga dijadikan pilihan.

Tiga pilihan itu dianggap lebih menjanjikan ketimbang Mars, padahal miliarder lain seperti Elon Musk mengincar planet tetangga itu.

"Pada planet Mars, kamu harus menembus ke bawah tanah, bermeter-meter, bahkan bisa saja lusinan meter, agar bisa menemukan sesuatu yang berpotensi menarik," ujar sang miliarder.

Menurut Forbes, kekayaan Miller ditaksir mencapai USD 3,7 miliar (Rp 54,8 triliun). Ia sukses bergerak di bidang investasi teknologi dan memiliki saham di perusahaan raksasa seperti Facebook dan Alibaba.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya