Jumlah Wirausahawan RI Kalah Dibanding Malaysia dan Thailand

Pada April 2018, Presiden jokowi meminta agar rasio wirausahawan di Tanah Air ditingkatkan menjadi 14 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Nov 2018, 20:26 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2018, 20:26 WIB
Ilustrasi pengusaha muda (iStock)
Ilustrasi pengusaha muda (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Jumlah wirausahawan di Indonesia masih tertinggal ketimbang negara-negara lain. Berdasar Global Entrepreneurship Index (GEI), Indonesia ada di urutan ke 97 dari 136 negara, di bawah Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Kondisi inilah yang membuat Indonesia Milenial Institute (I'M Institute) tergerak. Sejak setahun terakhir, selain mengkampanyekan hoax, I'M Institute rutin menggelar pelatihan dan seminar kewirausahaan ke seluruh penjuruh Tanah Air.

Pendiri I'M Institute, Witjaksono mengatakan saat ini sangat penting bagi Indonesia untuk memiliki para wirausahawan kreatif di era industri 4.0. Sebab, sejak dulu wirausahawan memiliki peranan penting dalam meningkatkan ekonomi suatu bangsa.

"Semakin banyak enterpreneur, maka akan berkolerasi terhadap kesejahteraan sebuah negara. Bisa kita lihat negara-negara maju saat ini, mayoritas profesi mereka adalah seorang entrepreneur," ujar dia di Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Masalah kewirausahaan ini, lanjut dia, juga berkali-kali disinggung oleh Presiden Jokowi (Joko Widodo). Pada April 2018 lalu dalam pidatonya di Istana Negara, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut meminta agar rasio wirausahawan di Tanah Air ditingkatkan menjadi 14 persen.

"Sekarang masih 3 persen. Oleh sebab itu, apa yang beliau katakan harus kita respons dengan aksi nyata," kata dia.

Menurut Witjaksono, target ini sebenarnya tidak sulit untuk dicapai, mengingat Indonesia memiliki banyak generasi muda, yang berpotensi besar menjadi pemain utama dalam membangun negeri lewat profesi wirausahawan.

"Sehingga anak muda indonesia bisa berdikari dalam merintis dan mengembangkan bisnisnya. Dan ke depannya akan membawa Indonesia semakin berdikari sebagai bangsa dan negara," tandas dia.

Terungkap, Usia Ideal untuk Menjadi Wirausahawan

Kaum Laki-laki Masih Mendominasi Perusahaan Teknologi
Ilustrasi pekerja (ist.)

Usia tidak terlalu penting dalam mengikuti passion. Mungkin Anda sering mendengar pernyataan bahwa dunia bisnis adalah dunia anak muda.

Ternyata, Dilansir dari Entrepreneur.com, Sabtu (29/9/2018), studi MIT Sloan School of Management malah menemukan usia rata-rata pendiri startup sukses saat memulai bisnis  adalah 45 tahun.

Riset yang dipimpin Profesor Pierre Azoulay membuat kesimpulan tersebut setelah melakukan studi terhadap startup 0,1 persen teratas berdasarkan pertumbuhannya dalam lima tahun terakhir. Temuan ini sangat mirip saat dibandingkan dengan sektor teknologi tinggi, pusat wirausaha, dan perusahaan-perusahaan sukses.

Memiliki pengalaman di suatu industri yang berhubungan dengan startup yang didirikan menunjukkan tingkat keberhasilan bisnis yang jauh lebih besar.

Temuan ini sekaligus menampik pandangan umum bahwa memulai di usia muda adalah kunci untuk menjadi wirausahawan sukses.

Dominasi pendiri berusia paruh baya seperti Jack Ma, Jan Koum, dan Milton Hershey saat memulai perusahaan sukses dunia merefleksikan tendensi orang-orang berusia paruh baya untuk membangun bisnis. Hal ini karena mereka yang berusia paruh baya sudah memiliki lebih banyak pengalaman.

Pandangan bahwa kaum muda menciptakan perusahaan dengan pertumbuhan tertinggi adalah bentuk penolakan akan adanya peran pengalaman terhadap menjalankan suatu bisnis. Baik karena pengalaman tidak begitu bernilai, atau karena pengalaman mengurangi kapasitas untuk ide-ide baru yang transformatif.

Riset juga tidak menemukan bukti yang menyatakan bahwa pendiri di usia 20-an lebih cenderung untuk sukses.

Malahan, hasil menunjukkan pendiri yang begitu sukses memulai bisnis mereka saat berusia paruh baya atau bahkan di atas itu.

“Di antara mereka yang mendirikan perusahaan, pengusaha yang lebih tua memiliki tingkat sukses yang lebih tinggi secara signifikan. Hasil temuan kami menyatakan performa pebisnis meningkat seiring bertambahnya usia sebelum akhirnya menurun pada akhir 50-an,” ungkap studi tersebut. (Felicia Margaretha)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya