Liputan6.com, Jakarta - Memasuki akhir 2018 ini, harga telur ayam negeri di pasar tradisional terus naik secara perlahan. Seperti diucapkan Herman (29), seorang pedagang telur di Pasar Kebayoran Lama Jakarta. Menurutnya, harga telur ayam negeri mulai naik sejak beberapa hari terakhir.
"Telur ayam dalam negeri lagi naik. Tadinya Rp 24 ribu per kg, naik jadi Rp 25 ribu per kg tiga hari setelahnya. Sehari kemudian jadi Rp 26 ribu per kg," jelas dia kepada Liputan6.com, Senin (3/12/2018).
Ungkapan senada dilontarkan Udin (19), penjual telur yang menjajakan barang dagangannya juga di Pasar Kebayoran Lama. "Telur ayam dalam negeri memang naik terus. Baru hari ini Rp 26 ribu per kg. Tadinya Rp 25 ribu, Rp 24 ribu," ucapnya.
Advertisement
Baca Juga
Namun begitu, saat ditanya faktor penyebab kenaikan harga telur ayam dalam negeri tersebut, keduanya mengaku tak mengetahuinya secara pasti.
"Kurang ngerti juga (alasannya turun). Padahal rupiah lagi turun, bensin lagi murah," keluh Herman.
Meski demikian, peninggian harga telur ayam dalam negeri rupanya tak diikuti oleh produk telur lainnya. Seperti untuk telur ayam kampung, dimana keduanya kompak menawarkannya pada angka Rp 1.800 per butir.
Sementara untuk telur bebek, Herman menjualnya Rp 2.300 per butir, sedangkan Udin sedikit lebih mahal yakni Rp 2.400 per butir.
Untuk produk telur puyuh, Herman mematok harga Rp 30 ribu per kg, atau naik dari harga semula yang Rp 29 ribu per kg. Di sisi sebaliknya, Udin masih menjualnya Rp 29 ribu per kg.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Sayuran Melonjak di Awal Desember
Harga berbagai komoditas sayuran di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, terpantau naik pada awal Desember 2018 ini. Kenaikan tertinggi pada jeruk limau, yang harganya melonjak hingga dua kali lipat.
Uus (50), pedagang di Pasar Kebayoran Lama menyampaikan, harga sayuran yang dijual naik sejak sekitar satu pekan terakhir.
"Lagi mahal semua, udah semingguan. Jeruk peres naik dari Rp 13 ribu per kg jadi Rp 15 ribu per kg. Wortel sekarang Rp 20 ribu per kg, tadinya Rp 12 ribu per kg. Kol naik, dari Rp 10 ribu per kg jadi Rp 15 ribu per kg. Daun selada juga, tadinya Rp 25 ribu per kg jadi Rp 30 ribu per kg," ungkap dia kepada Liputan6.com, Senin (3/12/2018).
BACA JUGA
Adapun lonjakan harga yang terjadi pada jeruk limau karena menipisnya pasokan. "Jeruk limau yang paling kosong. Tadinya dia Rp 30 ribu per kg, sekarang malah jadi Rp 60 ribu per kg," keluh dia.
Sementara untuk komoditas cabai, seperti cabai rawit merah naik jadi Rp 45 ribu per kg dari harga awal Rp 30 ribu per kg. Cabai merah keriting naik dari Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 35 ribu per kg.
Namun harga cabai rawit hijau turun, dari Rp 40 ribu per kg menjadi Rp 30 ribu per kg. Sedangkan untuk bawang merah, harganya naik dari Rp 25 ribu per kg jadi Rp 30 ribu per kg.
Di sisi lain, bawang putih secara harga masih tetap. Uus menjual bawang putih bulat di angka Rp 25 ribu per kg dan bawang putih cutting Rp 30 ribu per kg.
Masih di pasar yang sama, pedagang lain Surati (50) ikut mengeluhkan kenaikan harga mayoritas komoditas sayuran. "Sudah semingguan, sayuran lagi pada naik," jelas dia.
Advertisement