Usai Wawancara Kerja, Pria Ini Malah Mencuri di Tempat Melamar Pekerjaan

Sudah ditangkap petugas, pekerjaan pun gagal didapat.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 26 Des 2018, 08:21 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 08:21 WIB
Wawancara kerja
Ingin wawancara kerja berjalan sukses? Jangan katakan 7 hal ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sehabis wawancara kerja, seorang pria menyempatkan diri mencuri barang milik perusahaan tempat ia melamar. Apa yang dicurinya?

Usut punya usut, dia mencuri sepasang sepatu Nike tepat setelah selesai wawancara di sebuah departement store.

Dilansir Fox 13, Dominick Breedlove, asal Florida, datang ke departement store Kohl's untuk wawancara kerja pada Rabu lalu sekitar setengah empat sore waktu setempat. Ia melakukan wawancara kerja bersama bagian Sumber Daya Manusia.

Selesai wawancara kerja, Breedlove menyempatkan diri datang ke bagian sepatu. Melihat sneakers Nike tanpa security tag, ia kembali ke mobilnya dan mengambil tas belanja Kohl's yang pernah dipakai saat belanja sebelumnya.

Dengan modal tas belanja itu, ia kembali ke bagian sepatu untuk menggondol sepatu Nike tersebut. Gerak-geriknya ternyata terpantau seorang petugas.

Breedlove pun ditahan di tempat parkir. Total terdapat dua sepatu Nike yang ia ambil. Salah satunya seharga USD 70 atau sekitar Rp 1 juta (USD 1 = Rp 14.607)

Satu sepatu lagi adalah sepatu perempuan Nike Air Bella TR seharga USD 80 (Rp 1,1 juta, USD 1 = Rp 14.607). Pihak kepolisian memastikan Breedlove ditolak kerja di perusahaan itu.

Jangan Asal Lamar Kerja, Ini 5 Tanda Lowongan Palsu

Wawancara kerja
Ingin wawancara kerja berjalan sukses? Jangan katakan 7 hal ini.

Mekanisme melamar kerja tidak asal-asalan. Seorang pelamar wajib melengkapi semua persyaratan yang diminta perusahaan terlebih dahulu.

Syarat yang harus dilengkapi sebenarnya bersifat umum. Namun, banyaknya jumlah pelamar menjadi tantangan tersendiri yang membuat persaingan semakin sengit.

Jumlah pelamar yang tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja memang sangat disayangkan. Kondisi ini sering menimbulkan adanya praktik pembukaan lapangan kerja palsu untuk menjerat para pelamar dengan dalih memberikan bonus yang tinggi.

Siapa pun pasti tertarik. Hitung-hitung daripada tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran, lebih baik bekerja meskipun pekerjaannya tidak terlalu menjamin.

Untuk mengantisipasi loker palsu, perhatikan tanda lowongan kerja palsu yang patut dicurigai seperti yang dikutip dari Cermati.com.

1. Meminta Biaya Rekrutmen Kerja

Perusahaan resmi sama sekali tidak pernah memungut biaya sepeser pun dari para pelamar. Jika suatu saat perusahaan yang hendak dilamar mengenakan biaya tertentu demi kelancaran proses rekrutmen, Anda perlu lebih berhati-hati karena perusahaan tersebut bisa saja penipu.

2. Menggunakan Alamat E-Mail dengan Domain Gratisan

Suatu perusahaan biasanya memiliki domain e-mail dari sumber terpercaya, misalnya .com, .co.id, .org, dan domain lainnya. Jika perusahaan tersebut menggunakan domain gratisan, seperti @gmail.com, @yahoo.com, untuk alamat e-mail, Anda harus lebih hati-hati.

Untuk meminimalkan kecurigaan para pelamar, oknum penipu biasanya juga memiripkan nama perusahaan dengan alamat e-mail-nya. Kalau Anda jeli dan sudah terbiasa berkirim e-maildengan perusahaan resmi, Anda pasti sudah tahu kalau tindakan tersebut merupakan penipuan.

Selanjutnya

Kaum Laki-laki Masih Mendominasi Perusahaan Teknologi
Ilustrasi pekerja (ist.)

3. Membujuk Pelamar agar Bergabung di Perusahaan

Pihak HRD perusahaan biasanya melakukan proses perekrutan kerja yang sifatnya resmi. Artinya sesuai dengan prosedur dan standar yang sudah ditetapkan perusahaan. HRD yang terpercaya sama sekali tidak pernah bersusah payah untuk membujuk pelamar agar bersedia bergabung di perusahaan.

Jika kondisi sebaliknya terjadi, di mana pihak HRD bersusah payah membujuk untuk bergabung, Anda wajib curiga. Ingat, pihak HRD tidak pernah bertindak konyol di hadapan para pelamar karena hal ini akan menurunkan nilai jual perusahaaan.

Lagi pula kalau Anda tidak mau bergabung, HRD juga akan “baik-baik” saja karena masih banyak pelamar yang lebih kompeten yang bisa mereka seleksi untuk bergabung di perusahaan. 

4. Menawarkan Gaji yang Sangat Besar

Siapa pun pasti senang jika ditawarkan gaji yang besar. Namun, perusahaan tidak pernah menjanjikan gaji yang besar bagi pegawai yang baru saja bekerja. Kalau sudah beberapa tahun, mungkin gaji bisa naik tapi tidak terlalu signifikan.

Apabila suatu perusahaan mengiming-iming gaji sangat besar, jangan langsung percaya. Logikanya, kalau gaji pegawai yang baru masuk saja sudah sangat besar, bagaimana nasib para pegawai yang sudah lama bekerja di sana? Ini patut dicurigai.

5. Lokasi Wawancara yang Tidak Sesuai dengan Alamat Perusahaan

Proses interview kerja biasanya dilakukan langsung di perusahaan yang bersangkutan atau di tempat-tempat formal lainnya. Apabila lokasi pelaksanaan wawancara dilakukan di tempat yang tidak sesuai alamat perusahaan, Anda tahu apa yang harus dilakukan.

Lebih baik tidak menghadiri tawaran interview daripada Anda terjebak dalam kasus penipuan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Lebih Jeli Saat Melamar Kerja

Maraknya kasus penipuan membuat kita harus lebih hati-hati lagi, terutama saat mencari pekerjaan. Cari tahu informasi loker dari situs-situs resmi yang sudah banyak digunakan para pelamar kerja dan tinggalkan situs loker palsu apalagi Anda menemukan banyak kejanggalan disana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya