Rupiah Melemah Tipis karena Investor Berburu Dolar AS

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah terus melemah hingga 14.124 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Jan 2019, 11:06 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2019, 11:06 WIB
Rupiah-Melemah-Tipis-Atas-Dolar
Petugas menghitung uang rupiah di Bank BRI Syariah, Jakarta, Selasa (28/2). Rupiah dibuka di angka 13.355 per dolar AS, melemah tipis dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.341 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Senin ini. Pelemahan rupiah kali ini bersifat teknikal.

Mengutip Blooomberg, Senin (14/1/2019), rupiah dibuka di angka 14.052 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.047 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah terus melemah hingga 14.124 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat 1,85 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.052 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan Jumat lalu yang ada di angka 14.076 per dolar AS.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada mengatakan, pergerakan rupiah cenderung tertahan terhadap dolar AS, karena sebagian pelaku pasar mengakumulasi mata uang AS itu mengingat nilainya relatif sudah rendah.

"Pelemahan rupiah cenderung bersifat teknikal. Sebagian pelaku pasar cenderung memanfaatkan keuntungan seraya menanti sentimen baru," katanya.

Menurut dia, outlook dolar AS masih berada dalam tren pelemahan setelah bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) mengambil sikap lunak terhadap suku bunganya.

"Kondisi itu membuat dolar AS masih di bawah tekanan. Dengan demikian, ruang bagi rupiah kembali terapresiasi masih cukup terbuka," katanya.

Apalagi, lanjut dia, sentimen dari dalam negeri juga terbilang cukup positif, diantaranya himbauan Bank Indonesia kepada BUMN maupun korporat lainnya untuk memanfaatkan pasar domestic non deliverable forward (DNDF).

DNDF merupakan salah satu instrumen lindung nilai bagi pelaku ekonomi di pasar valuta asing domestik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya