Kata Moeldoko Soal Bayi di Indonesia Sudah Terbebani Utang

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengilustrasikan masalah utang ini dengan keadaan rumah tangga.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Jan 2019, 20:26 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2019, 20:26 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai mengisi acara di Malang, Jawa Timur (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan bahwa utang pemerintah sepenuhnya dilakukan untuk pembangunan sehingga bisa menciptakan masa depan yang baik. Hal tersebut menanggapi pernyataan dari cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno soal setiap anak kecil di Indonesia menanggung beban utang Rp 13 juta.

Menurut Moeldoko secara logika sangat mudah memahami utang pemerintah ini. ia pun mengilustrasikan masalah utang ini dengan keadaan rumah tangga.

"Sama kayak dengan di rumah lah (anak) nggak usah sekolah supaya bayar utang. Masa depan anakmu jadi endak jelas. Kan begitu," kata Moeldoko di Jakarta, Kamis (3/1/2019).

"Jadi gampang kalau mau bayar utang ya sudah tidak usah membangun sesuatu demi masa depan anak kita semakin baik," lanjut Moeldoko.

Ia melanjutkan, pemerintah sudah memiliki hitung-hitungan yang jelas soal utang yang saat ini sudah mencapai Rp 4.000 triliun tersebut. Oleh karena itu, pemerintah memang tidak sembarangan berutang.

Sebelumnya Sandiaga dalam cuitan di akun Twitter resminya @sandiuno menyatakan bahwa setiap bayi di Indonesia sudah menanggu utang.

"Setiap bayi yang lahir, belum apa-apa, dia sudah dibebani utang Rp 13 juta. Ini yang ngomong ibu Sri Mulyani sendiri," kata dia.

Sandiaga menjelaskan bahwa nilai utang negara saat ini sangat membebani seluruh warga negara, bahkan ikut ditanggung oleh bayi yang baru saja lahir. "Banyak yang mengkhawatirkan utang kita terlalu tinggi," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya