Penguatan Rupiah Tak Selalu Menguntungkan Pengusaha

Fluktuasi nilai tukar rupiah yang terjadi cukup rutin akhir-akhir ini membuat pengusaha bingung menetapkan nilai acuan.

oleh Merdeka.com diperbarui 08 Jan 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2019, 17:00 WIB
Nilai tukar Rupiah
Seorang nasabah memasuki tempat penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (5/9). Nilai tukar Rupiah di pasar spot menguat tipis 0,06 persen ke Rp 14.926 per dollar Amerika. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir. Pada perdagangan hari ini, rupiah dibuka pada level Rp 14.059 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan kemarin sebesar 14.082 per dolar AS.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, penguatan rupiah tak selalu memberikan keuntungan bagi dunia usaha. Rupiah yang stabil lebih dibutuhkan oleh pelaku usaha, dari pada nilai nominal rupiah tersebut.

"Pengusaha nih kalau naiknya kekencengan serba salah, turunnya kekecengan juga serba salah. Pengennya itu stabil. Kalau naik turunnya cepat, kita repot bikin planning karena kita ambil asumsi yang mana," ujarnya di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Rosan melanjutkan, fluktuasi nilai tukar rupiah yang terjadi cukup rutin akhir-akhir ini membuat pengusaha bingung menetapkan nilai acuan. Apalagi pengusaha yang memiliki usaha berorientasi ekspor.

"Jadi emang mungkin banyak yang bilang rupiah menguat kencang bagus. Bagi pengusaha, tidak selalu begitu. Dan mungkin untuk kita yang orientasinya ekspor, mungkin kurang happy juga dengan penguatan yang begitu kencang," jelasnya.

Salah satu sektor usaha yang terimbas penguatan rupiah adalah batu bara. "Ya seperti yang komoditas batu bara. Mereka turunnya lumayan kencang, tadinya asumsinya 15 jadi 14,5. Yang kita harapkan sih fluktuasi yang tidak signifikan. Mungkin pengusaha maunya yang seperti itu," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rupiah Hari Ini

20161109- Donald Trump Unggul Rupiah Terpuruk-Jakarta-Angga Yuniar
Rupiah pada saat istirahat siang ini tercatat melemah sebesar 162 poin atau turun tajam 1,24 persen ke kisaran Rp 13.246 per dolar AS, Jakarta, Rabu (9/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan penguatan yang telah dibukukan sebelumnya. Optimisme kesepakatan AS dengan China mendorong penguatan rupiah.

Mengutip Bloomberg, Selasa (8/1/2019), rupiah dibuka di angka 14.059 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.082 per dolar AS. Menuju siang, rupiah terus menguat hingga menyentuh 14.002 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di rentang 14.002 per dolar AS hingga 14.059 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah menguat 2,43 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.031 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang di angka 14.105 per dolar AS.

Untuk data kurs Reuters, rupiah dibuka di 14.075 per dolar dan sempat menyentuh level 13.986 per dolar AS. Namun kemudian rupiah kembali ke kisaran 14.050 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya