Setiap Menit, Bank Mandiri Catatkan 4.143 Transaksi Nasabah

Sepanjang 2018, Bank Mandiri tercatat memiliki 83,5 juta nasabah dan user atau pengguna produk.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2019, 20:38 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2019, 20:38 WIB
20160418-Bank Mandiri Siap Rekrut Penyandang Disabilitas Jadi Pegawai-Jakarta
Pegawai penyandang disabilitas beraktivitas di gedung call center Bank Mandiri, Tangerang Selatan, Senin (18/4). Tahun ini, Bank Mandiri menargetkan dapat menerima lebih dari 100 penyandang disabilitas untuk menjadi pegawainya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk terus melakukan penguatan jaringan dan layanan. Sepanjang 2018 perseroan tercatat memiliki 83,5 juta nasabah dan user atau pengguna produk Bank Mandiri dengan total jumlah 83,5 juta rekening dan akun.

Rekening Dana Pihak Ketiga (DPK) atau tabungan tercatat sebanyak 24,3 juta rekening, kemudian rekening kredit sebanyak 1,8 juta rekening, kartu e-money dan e-cash 47 juta kartu, serta akun mobile & internet banking sebanyak 10,4 juta akun.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengungkapkan, dengan jumlah nasabah yang sangat besar tersebut perseroan mencatat jumlah transaksi mencapai 4.143 per menit. Aktivitas transaksi tersebut naik 10,8 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Kami terus melakukan penguatan layanan dari sisi jaringan untuk mendorong kapasitas layanan pada nasabah," kata Hery dalam acara paparan publik laporan keuangan, di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (28/1/2019).

Hingga saat ini, transaksi yang dilakukan nasabah dan user Bank Mandiri tercatat semakin meningkat per menit. Aktivitas perbankan meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.

"Seiring penguatan jaringan di e-channel Bank Mandiri setiap menit di mesin ATM tercatat 2.810 transaksi, naik 7,3 persen dibanding tahun sebelumnya," ujarnya.

Sementara itu, transaksi lewat mobile dan internet banking pergerakannya tercatat 656 transaksi per menit, naik 20,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Proses transaksi konvensional di kantor cabang dan MCM tercatat 677 transaksi per menit, naik 17,1 persen dibanding tahun sebelumnya.

Untuk melayani semua kegiatan transaksi perbankan tersebut, Hery mengungkapkan saat ini Bank Mandirimemiliki 4.549 kantor cabang yang tersebar di seluruh tanah air. Selain itu, perseroan juga memiliki 127.423 agen branchless terdiri dari 69.526 LKD (Layanan Keuangan Digital) dan 57.897 laku pandai.

"Mesin ATM ada 18.291, terdiri dari yang merah putih yang link semua bank himbara itu 9.900 dan ATM reguler 8.391. Mesin EDC ada 221.927 unit," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Total Aset Bank Mandiri Capai Rp 1.202 Triliun

20160418-Bank Mandiri Siap Rekrut Penyandang Disabilitas Jadi Pegawai-Jakarta
Seorang petugas call center beraktivitas di gedung call center Bank Mandiri, Tangerang Selatan, Senin (18/4). Tahun ini, Bank Mandiri menargetkan dapat menerima lebih dari 100 penyandang disabilitas untuk menjadi pegawainya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bank Mandiri saat ini memiliki total aset lebih dari Rp 1.202 Triliun sepanjang tahun 2018. Pada akhir 2018 lalu total aset tercatat sebanyak Rp 1.202,3 Triliun, naik 6,9 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.124,7 Triliun.

Direktur Keuangan Bank Mandiri, Panji Irawan mengatakan salah satu penopang pertumbuhan aset tersebut adalah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mengalami perbaikan di tahun 2018.

"Hingga akhir tahun lalu, DPK yang berhasil dihimpun secara tahunan tumbuh 3,1 persen, mencapai Rp 840,9 Triliun. Meskipun pertumbuhan tersebut cukup rendah, namun dari sisi sustainabilitas mengalami perbaikan, hal ini terlihat dari tingkat average balance DPK (bank only) yang tumbuh 7,2 persen YoY, hal ini sejalan dengan strategi perseroan yang mendorong pertumbuhan DPK agar lebih sustain," kata Panji.

Dalam kesempatan serupa, Direktur Retail Banking Bank Mandiri, Donsuwan Simatupang mengatakan kondisi tersebut ditunjang oleh kinerja positif dari anak-anak perusahaan yang total asetnya tumbuh 11,7 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Tidak lepas dari kinerja anak perusahaan yang menunjukkan pertumbuhan signifikan. Perusahaan anak terus tumbuh dan semakin profitable. Total aset perusahaan anak mencapai Rp 177,9 Triliun didorong pertumbuhan DPK dan pembiayaan perusahaan anak di bidang perbankan," kata Donsuwan.

Selain itu pemasukan atau income perusahaan anak juga mengalami pertumbuhan sebesar 8,7 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 23,7 Triliun.

"Net Profit naik 12,6 persen YoY dengan total Rp 2,5 triliun yang didominasi oleh pertumbuhan perusahaan anak di bidang asuransi, perbankan dan multifinance," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya