Terminal BBM Gunung Sitoli Setop Penyaluran Solar Murni

Pada 2018, tak hanya menyalurkan B0, Terminal BBM Gunung Sitoli juga memasok lebih dari 16.200 Kilo Liter (KL) B20.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Feb 2019, 10:46 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2019, 10:46 WIB
(Foto:Liputan6.com/Ilyas I)
Peluncuran perluasan penerapan Biodiesel 20 persen (Foto:Liputan6.com/Ilyas I)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I menghentikan pasokan solar murni (B0), untuk menyalurkan solar tercampur 20 persen biodiesel (B20) melalui Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Gunung Sitoli.

Operation Head Terminal BBM Gunung Sitoli, Abuzar mengatakan,‎ penghentian ini untuk mendukung kebijakan penerapan campuran minyak nabati 20 persen pada bahan bakar diesel. Kebijakan ini berlaku mulai Januari 2019.

"Sehingga keseluruhan terdapat 19 TBBM di wilayah MOR I yang menyalurkan B20," kata Abuzar, di Jakarta, Jumat (1/2/2019).

Pada 2018, tak hanya menyalurkan B0, Terminal BBM Gunung Sitoli juga memasok lebih dari 16.200 Kilo Liter (KL) B20. Secara total, MOR I melalui Industrial Fuel & Marine menyalurkan hampir 600 ribu KL Biodiesel B20 di seluruh wilayah Sumatera bagian Utara.

Jumlah ini akan terus naik seiring dengan meningkatnya kemampuan suplai minyak nabati dari produsen. Sedangkan penyaluran B20 akan berdampak pada beberapa instansi pengguna Solar B0.

"Hingga kini instansi seperti PLN khusus PLTG dan Alutsista TNI masih menggunakan B0. PLN misalnya, karena spesifikasi pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) nya memang pakai B0," ujar Abuzar.

 

 

 

Mangkir Mencampur Biodiesel dengan Solar, Siap Kena Denda
Pemerintah ingin menegakkan peraturan lebih ketat agar industri melaksanakan amanat tersebut.

Dia mengaku telah mengirimkan surat pemberitahuan pada 4 Januari 2019 ke pihak-pihak terkait.

Isinya agar instansi-instansi pengguna B0 segera melakukan alih suplai B0 dari Terminal BBM Gunung Sitoli ke Terminal BBM Teluk Kabung, Terminal BBM Dumai, Terminal BBM Medan Group, Terminal BBM Tanjung Uban, ataupun Terminal BBM Pulau Sambu. Sehingga diharapkan tidak mengganggu operasional instansi-instansi tersebut.

"Pertamina menjamin kehandalan suplai B0 di lokasi-lokasi Terminal BBM tersebut. Kendati demikian, penyaluran dapat dilakukan setelah pihak-pihak terkait yang membutuhkan telah menyelesaikan proses alih suplai ke TBBM penyedia Solar B0," tandasnya.

Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 2018 K/10/MEM/2018, pemerintah telah menetapkan 30 titik penerimaan Biodiesel sehingga Solar Murni (B0) hanya akan tersedia di 30 titik penerimaan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) yang telah ditentukan.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya