Liputan6.com, Surabaya - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerima penghargaan kategori pendukung infrastruktur untuk Asian Games dan Asian Paragames pada acara Siwo PWI di gedung negara Grahadi Surabaya Jatim Timur, pada Jumat 8 Februari 2019.
"Saya merasa surprise, itu sebetulnya ditugasi oleh presiden, jadi saya cuma melaksanakan tugas saja," tutur Basuki, seperti ditulis, Sabtu (9/2/2019).
Basuki mengatakan, pada perhelatan akbar Asian Games dan Asian Paragames tersebut, dia mempunyai perasaan lebih karena bisa berkontribusi dalam kegiatan olahraga itu. Hal itu mengingat proses pengerjaannya dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.
Advertisement
Baca Juga
"Indonesia awalnya dikira tidak bisa menyelenggarakan event tersebut, karena mereka ragu - ragu. Tapi setelah melihat progresnya, mereka sudah tidak ragu - ragu lagi," kata dia.Â
Basuki menyampaikan, seperti yang dulu dibilang pencahayaan Gelora Bung Karno (GBK) merupakan terbaik di dunia hingga sekarang dan itu kalahnya dengan Olimpiade Tokyo 2020.
"Itu menurut Panasonic yang menang lelang pasang lighting itu," ucap dia.Â
Saat disinggung mengenai apresiasi presiden terhadap pelaksanaan kegiatan olahraga terbesar di Asia, Basuki menuturkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai tim Asian Games, penyelenggaraan dan infrastruktur juga sukses. "Jadi menurut saya tiga - tiganya bisa dilaksanakan dengan baik," ujar dia.Â
Basuki juga menambahkan akan ada penambahan infrastruktur pada sarana dan prasarana olahraga dalam rangka mensukseskan PON di Papua pada 2020.
"Kita sekarang sedang menyiapkan beberapa infrastruktur, berkolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi di beberapa kota seperti di Jayapura, Biak, Manokwari," ujar Basuki.Â
Â
Asian Games dan IMF World Bank Dongkrak Ekspor Jasa RI
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto menyebut perhelatan internasional seperti Asian Games dan Meeting IMF World Bank di 2018 mampu mendongkrak nilai ekspor Indonesia. Kontribusi secara garis besar pada ekspor di bidang jasa.
"Asian Games dan Annual Meeting IMF-World Bank mendorong jasa ekspor," ujarnya di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu 6 Februari 2019.
Dia menuturkan jika dari dua event internasional tersebut ekspor jasa tumbuh sebesar 5,64 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan ekspor barang yang hanya tumbuh 4,18 persen.
"Jadi bisa dilihat di sana sebetulnya dilihat ekspor barang dan jasa tumbuh 4,33 persen. Ini bisa dipisah ekspor barang dan jasa. Barang ekspornya 4,18 persen dan jasanya tumbuh 5,64 persen," tutur dia.
Pria yang kerap disapa Kecuk ini menambahkan, tingginya pertumbuhan ekspor jasa tersebut juga tidak lepas dari peningkatan jumlah wisatawan mancanegara selama dua event itu berlangsung.
Seperti diketahui bedasarkan data Bappenas jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Asian Games hampir mencapai 80.000 orang.
Sedangkan total pengeluaran para wisatawan tersebut mencapai Rp 3,7 triliun. Pengeluaran wisman sebanyak Rp 1,9 triliun dan pengeluaran wisatawan nusantara sebanyak Rp 1,8 triliun.
Adapun sebagian pengeluaran tersebut dibelanjakan untuk membeli souvenir, sewa kamar hotel dan makanan serta minuman.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement