Prabowo: LRT Palembang dan Bandara Kertajati Hanya Jadi Monumen

Prabowo Subianto menyatakan pembangunan infrastruktur yang dibangun dalam empat tahun terakhir bukan untuk rakyat.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Feb 2019, 20:48 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2019, 20:48 WIB
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam debat kedua capres 2019.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam debat kedua capres 2019. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menyatakan pembangunan infrastruktur yang dibangun dalam empat tahun terakhir bukan untuk rakyat.

Hal ini disampaikan Prabowo dalam Debat Kedua Capres di Hotel Sultan. "Infrastruktur dibikin untuk rakyat, bukan rakyat untuk infrastruktur," ujar dia di Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Menurut Prabowo, jika hal ini yang terjadi, maka infrastruktur yang dibangun hanya menjadi monumen semata dan tidak bermanfaat bagi masyarakat.

"Jangan infrastruktur hanya jadi monumen seperti LRT Palembang, Bandara Kertajati," tandas dia.

 

Jokowi: Butuh Waktu Pindahkan Budaya Pakai Transportasi Massal

Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menjawab kritikan calon presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto mengenai infrastruktur yang tanpa feasibility study (FS). Hal ini terkait pembangunan light rail transit (LRT) Palembang.

"Yah kalau pak Prabowo sampaikan tanpa feasibility study itu salah besar. Sudah direncanakan lama. Ini sudah direncakana. Semua ada, LRT Palembang, LRT, MRT Jakarta semua butuh waktu memindahkan budaya senang naik mobil sendiri masuk ke transportasi masal,” ujar Jokowi, Minggu (17/2/2019).

Ia menuturkan, di negara lain butuh waktu 10-20 tahun untuk memindahkan budaya penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi masal.

"Negara lain butuh 10-20 tahun untuk pindahkan budaya itu. Belum ramai 4 bulan. Kertajati selesaikan jalan tol Bandung, begitu rampung bandara bandung pindah ke kertajati," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya