Jenuh Beli, IHSG Bakal Menguat Terbatas

Indeks IHSG diproyeksikan menguat terbatas di awal pekan ini.

oleh Bawono Yadika diperbarui 25 Feb 2019, 06:21 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2019, 06:21 WIB
IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat terbatas di awal pekan ini. Performa IHSG dinilai tak akan terlalu naik dengan kemungkinan diperdagangkan pada level 6.370-6.630.

Managing Director PT Jagartha Advisors, FX Iwan menjelaskan, meski IHSG ia perkirakan dapat menembus ke level 6.600, namun tetap saja IHSG bakal menutup perdagangan dengan menguat terbatas.

"Pekan ini, potensi penguatan terbatas masih besar dengan masih dibayang-bayangi pembahasan perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China. Kemungkinan diperdagangkan di kisaran 6.370-6.630 ujarnya di Jakarta, Senin (25/2/2019).

Dia melanjutkan, di pekan ini, isu yang sama diprediksi masih akan menghiasi pergerakan IHSG untuk sementara waktu. Itu seperti perkembangan perang dagang dari sisi eksternal dan hasil rilis laporan keuangan emiten untuk tahun penuh 2018 dari sisi internal.

Senada, Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menerangkan laju IHSG memang diperkirakan tak bernasib baik hari ini.

Pekan Senin ini, menurut dia kecenderungan IHSG untuk terkoreksi jauh lebih besar. Dari global, rilis beberapa data perekonomian juga menunjukan performa yang kurang baik atau masih dibawah ekspektasi.

"Kemudian juga secara teknikal pergerakan saat ini sudah mendekati area resistance dan indikator stochastic mulai mendekati area overbought (jenuh beli), sehingga pergerakan akan cenderung melemah," ia menambahkan.

Adapun hari ini dirinya merekomendasikan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Indika Energy (INDY).

Melanjutkan, Iwan lebih memilih dan menganjurkan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), serta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Simak video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya