Liputan6.com, Jakarta - Mobil Rolls-Royce Silver Spur tahun 1987 yang pernah ditumpangi Putri Diana sedang dilelang. Kendaraan itu pernah mengantar Putri Diana ketika berkunjung ke Amerika Serikat (AS) pada tahun 1990.
Dilaporkan Driving, mobil Rolls-Royce itu berwarna hijau metalik dengan interior dilengkapi tan leather dan sunroof. Dan sebetulnya, mobil itu dipesan secara custom oleh oleh Kedutaan Besar Inggris untuk tur sang putri di AS.
Advertisement
Baca Juga
Mobil ini dibuat di Inggris dan kemudian dikapalkan ke AS. Rolls-Ryoce ini pun tak dijual di rumah lelang mewah terkemuka, melainkan di tempat lelang mobil antik bernama Bring a Trailer.
Keaslian mobil dibuktikan lewat laporan Carfax, mulai dari sejarah pembelian, keaslian cat, serta tidak pernah mengalami kecelakaan. Situs lelang juga menunjukkan video ketika mobil ini dikendarai.
Pada situs Bring a Trialer, ada foto-foto Putri Diana di mobil ini pada 4 Oktober 1990 ketika ia menghadiri acara amal Royal Gala Evening di Washington D.C., juga pada 5 Oktober 1990 ketika berkunjung ke Grandma's House yang menampung anak-anak dengan HIV positif.
Julukan Putri Diana sebagai Queen of Heart (Ratu Hati) juga tercermin lewat aksinya di dalam mobil ini, yakni ketika ia mengajak salah satu gadis kecil penghuni Grandma'House untuk naik ke dalam mobil.
Mobil ini dibeli pemilikinya dari pemerintah Inggris pada tahun 2007. Rolls-Royce ini akan dilelang hingga tanggal 6 Maret 2019, dan hingga saat ini telah ditawar seharga USD 45 ribu atau Rp 635 juta (USD 1 = R[ 14.130).
Catatan Manis Rolls-Royce di 2018, Mulai SUV Baru dan Torehan Penjualan
Tahun lalu, Rolls-Royce mencapai angka penjualan tertinggi. Produsen mobil mewah asal Inggris mencatatkan penjualan sebanyak 4.107 mobil.
Merek yang berada di bawah bendera BMW Group ini berhasil mendistribusikan produknya ke 50 negara. Salah satu faktor utama yang terjadi pada 2018 adalah peluncuran SUV mewahnya, Rolls-Royce Cullinan.
"2018 merupakan tahun tersukses buat Rolls-Royce. Kami sangat fokus pada apa yang diminta konsumen," ujar Rolls-Royce Motor Cars CEO, Torsten Muller-Otvos seperti disitat dari Paultan.
Pengharapan pabrikan yang bermarkas di Goodwood Inggris adalah pencapaian yang lebih baik lagi di 2019. "Tim kami berdedikasi tinggi untuk membuat produk yang terbaik di dunia. Semuanya punya keahlian untuk memproduksi barang mewah," tambahnya.
Saat ini, pasar terbesar Rolls-Royce adalah Amerika. Pada pencapaian tahun lalu mereka memperkerjakan tambahan 200 tenaga kerja. Artinya, secara total Rolls-Royce telah memperkerjakan lebih dari 2.000 orang sejak pabrik barunya dibuka pada 2003.
Advertisement