Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jokowi-JK berencana menyelesaikan pembangunan Moslem District Destination, Halal Park di Jakarta pada 2020. Kehadiran Halal Park diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal (PPPH) Riyanto Sofyan mengatakan, selain di Jakarta pemerintah nantinya juga akan membangun Halal Park di Jawa Barat. Alasannya, wilayah tersebut memiliki potensi industri halal yang cukup besar.
"Karena atraksinya luar biasa. Sudah gitu suasana islaminya kita juga tidak pertanyakan lagi. Indah kemudian di situ industri kreatif juga banyak berkembang," ujar Riyanto di Kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (16/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Riyanto mengatakan, pembangunan di Jawa Barat nantinya akan dimulai paralel dengan pengerjaan Halal Park di Jakarta. "Ya kira-kira begitu. Nanti mungkin bisa paralel. Nanti terlihat mungkin Bu menteri (BUMN) lah," katanya.
Meski demikian, Riyanto mengatakan, hingga kini belum ada pembahasan mengenai jumlah investasi yang akan dihabiskan untuk pembangunan. Hal ini masih akan dibahas bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Terus terang saya belum terlalu, ini masih dini ya. Ini baru bincang-bincang awal saja tapi intinya gitu. Bahwa setelah ini harus ada satu pilot project lagi yang menggabungkan semua sektor pariwisata," paparnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi Resmikan Halal Park, Pusat Gaya Hidup Halal Dunia
Dalam upaya perwujudan Indonesia menjadi 10 besar negara dengan ekonomi terbesar di dunia, akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Moslem District Destination, Halal Park, pada Selasa (16/04/2019).
Halal Park yang dibangun di atas tanah seluas 21.000 meter persegi ini nantinya akan menjadi wadah bagi seluruh pelaku industri halal dari berbagai bidang. Bukan hanya dari bidang fesyen, makanan dan minuman.
Kedepannya, Halal Park ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini sejalan dengan potensi Indonesia yang diprediksi menjadi 10 besar negara dengan ekonomi terbesar pada 2030.
BACA JUGA
Dalam Miniatur Halal Park telah tersedia beragam tenant fesyen serta makanan dan minuman yang dapat dinikmati para pengunjung.
Sebagai koordinator pelaksana Halal Park, Kementerian BUMN telah berkontribusi untuk menyediakan produk-produk Rumah Kreatif BUMN (RKB) dari beberapa perusahaan BUMN yang terdiri dari produk fesyen dan makanan minuman.
Berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI), Indonesia telah dinobatkan sebagai nomor 1 wisata halal dan bersaing dengan 130 negara lainnya. Negara itu antara lain, Malaysia, Turki, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko, Bahrain, Oman, Brunei dan negara lainnya. Tentunya ini menjadikan industri gaya hidup halal sebagai angin segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Advertisement
Komitmen Pemerintah untuk Halal Park
Jokowi mengatakan, Halal Park ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk selalu melibatkan para pelaku bisnis terutama UMKM dalam memajukan ekonomi nasional saat ini dan di masa yang akan datang.
Pemerintah percaya bahwa selain membuat perekonomian berkembang, ini juga akan membuat masyarakat Indonesia dapat hidup secara damai apapun ras, suku dan agama yang dianut.
"Meskipun berkonsep halal, sebagai negara yang memiliki keberagaman budaya, suku, ras, dan agama yang menjunjung tinggi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, Halal Park dapat dinikmati oleh semua kalangan penikmat gaya hidup,” ungkap Jokowi, Selasa (16/4/2019).
CEO & Founder HIJUP, Diajeng Lestari mengatakan Halal Park ini akan menjadi angin segar bagi para pelaku usaha pada industri gaya hidup halal mengingat ini akan menjadi tempat pertemuan bagi mereka yang bergerak dalam bidang ini.
Diajeng menambahkan, ia peraya gaya hidup halal harus menjadi inklusif karena gaya hidup halal dapat memberikan kontribusi positifterhadap pola hidup manusia yang lebih berkelanjutan.