Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah membuka perdagangan di awal Mei 2019. Awalnya IHSG dibuka menguat, kemudian terjungkal ke zona merah akibat aksi jual investor lokal.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (2/1/2019), IHSG naik 2,76 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.458,12. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG kian menguat 4,38 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.459,73. Namun tak lama, IHSG memalah berbalik ke zona merah turun 13,99 persen ataau 0,22 persen menjadi 6.441,38
Indeks saham LQ45 tergelincir 0,49 persen ke posisi 1.019,82. Seluruh indeks saham acuan melemah. Sebanyak 89 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 87 saham melemah dan 115 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.465,77 dan terendah 6.439,11.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 21.473 kali dengan volume perdagangan 1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 463,5 miliar. Investor lokal jual saham Rp 331,8 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) menguat dengan berada di kisaran Rp 14.230.
Sebagian sektor saham melemah dipimpin saham industri dasar yang turun 1,17 persen, saham manufaktur 0,63 persen dan saham konsumen 0,56 persen. Dua sektor saham yang masih sanggup menguat yaitu yaitu saham pertanian yang menguat tipis 0,05 persen dan pertambangan 0,01 persen.
Saham-saham yang melemah antara lain saham PTSN melorot 24,64 persen ke posisi Rp 795 per saham, saham BDMN turun 12,99 persen ke posisi Rp 7.700 per saham, dan saham WIIM melemah 12,03 persen ke posisi Rp 278 per saham.
Sementara itu, saham SOCI menguat 15 persen ke posisi Rp 202 per saham, saham LPCK naik 7,01 persen ke posisi Rp 1.975 per saham, dan saham CLPO terdorong 7 persen ke posisi Rp 840 per saham.
Hasil Rapat The Fed Bayangi IHSG, Simak Saham Pilihan Ini
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan perkasa pada perdagangan saham Kamis (2/5/2019).
Secara teknikal, analis menilai IHSG membentuk formasi three white soldier yang mengindikasikan ada potensi penguatan. Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menuturkan, penguatan IHSG bakal di kisaran 6.436- 6.465.
Sementara itu, untuk sentimen luar negeri, menurut dia pergerakan IHSG akan dipengaruhi kebijakan suku bunga the Fed di rapat Federal Open Market Committee (FOMC).Â
"Selain itu, data inflasi Indonesia untuk bulan April 2019 akan mewarnai performa IHSG," terangnya di Jakarta.Â
Baca Juga
Sementara itu, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya prediksi IHSG akan diperdagangkan pada zona hijau di support dan resistance 6.420-6.500.
Adapun saham-saham yang dapat dimonitor menurut dia adalah saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Timah (Persero) Tbk (TINS), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Sedangkan Dennies menyarankan untuk membeli saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Â
Advertisement