Layani 625.599 Pemudik, Pelni Tambah Frekuensi Pelayaran

Pelni akan tambah frekuensi pelayaran untuk membantu para pemudik.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mei 2019, 19:45 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2019, 19:45 WIB
Pelni mendapat alokasi 15 kapal Sabuk Nusantara (Sanus) baru dari pemerintah.
Pelni mendapat alokasi 15 kapal Sabuk Nusantara (Sanus) baru dari pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) PELNI akan melayani sekitar 625.599 penumpang pada periode mudik lebaran tahun ini. Angka tersebut meningkat 3,5 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 604.202 penumpang.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI, Yahya Kuncoro mengatakan pihaknya tidak melakukan penambahan armada, namun hanya menambah frekuensi di beberapa lokasi yang terjadi lonjakan jumlah penumpang.

"PELNl tidak menambah armada. namun akan menambah frekuensi di ruas-ruas prioritas di daerah kantong-kantong penumpang," kata Yahya, di Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Pada lebaran tahun 2019 ini PELNI menyiapkan 26 kapal trayek nusantara dengan 83 pelabuhan singgah melayani 1.239 ruas dengan total kapasitas angkut 33.608 pax atau seat per hari. PELNI juga melayani 46 kapal trayek perintis menyinggahi 305 pelabuhan, 4.620 ruas dengan kapasitas 13.961 pax per hari.

Ruas kantong-kantong penumpang meliputi 3 wilayah pelayanan. yaitu Wilayah Barat di antaranya ruas Batam-Belawan, Sampit-Semarang, Sampit-Surabaya, Kumai-Semarang, Kumai-Surabaya. BatamTanjung Priok

"Pada wilayah ini, PELNI akan mengoperasikan 6 frekuensi reguler, 21 frekuensi tambahan. totalnya menjadi 27 frekuansi," ujarnya.

Sementara itu, wilayah Tengah terdiri dari ruas Balikpapan-Surabaya, Makasar-Bima, Tarakan-Parepare, Nunukan-Parepare, Makasar-Labuan Bajo, Baubau-Makasar, Kupang-Lewoleba, Balikpapan-Makasar, Bontang-Awarange, Kupang-Makasar, Makasar-Maumere dan Ambon-Baubau. "Pada ruas ini PELNI mengoperasikan 32 frekuensi reguler, 15 frekuensi tambahan, totalnya ada 47 keberangkatan," ujarnya.

Kemudian Wilayah Timur terdiri ruas Ambon-Bandaneira, Manokwari-Sorong, Jayapura-Biak, Sorong-Manokwari, Manokwari-Biak, Ambon-Tual, dan Biak-Makowari. PELNI mengoperasikan 23 frekuensi reguler, 8 frekuensi tambahan, totalnya menjadi 31 frekuensi keberangkatan.

"Dari 3 wilayah ada 61 frekuensi reguler, 44 frekuensi tambahan, totalnya 105 keberangkatan” dia menambahkan.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu 

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Polri Prediksi Pemudik 2019 Meningkat Hingga 40 Persen

[Bintang] 6 Tips Mudik Aman dan Nyaman dengan Mobil Pribadi
Supaya mudik dengan mobil pribadi berjalan aman dan nyaman, ini beberapa tips mudik yang wajib kamu ketahui. (Ilustrasi: (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kakorlantas Polri Irjen Refdi Andri memprediksi jumlah pemudik 2019meningkat hingga 40 persen. Hal tersebut dia katakan berdasarkan evaluasi persiapan operasi ketupat 2019.

"Estimasi kami massa mudik nanti naik 30 hingga 40 persen dibanding tahun lalu," kata Irjen Refdi dalam diskusi bertema Mudik Selamat Guyub Rukun oleh Teraskita, di Crowne Plaza, Semanggi Jakarta Selatan, Kamis (16/5/2019). 

Menurut dia, tahun 2019 ini akan dipadati pemudik yang menuju Pulau Jawa, yakni 60 persen. Sementara pemudik yang menuju Sumatera 20 persen, sedangkan bagian Tengah dan Timur Indonesia 20 persen.

Menengok data dipaparkan Korlantas Polri, pemudik menggunakan mobil pribadi tercatat naik paling pesat mencapai 28,9 persen. Angka itu jauh bila dibandingkan pemudik pengguna bus ekonomi yang naik 16,1 persen, bus eksekutif 13,9 persen, dan pengguna motor yang juga naik 6,3 persen.

"Kalau kita lihat sebaran kendaraan bermotor ini sama dengan sebaran pemudik yang saya sebutkan tadi (60 persen ada di Jawa)," jelas Irjen Refdi.

Terkait tanggal, menurut dia perlu diperhatikan untuk jadwal mudik 2019, data survei Kakorlantas Polri menyebut H-3 dan H+3 lebaran menjadi puncak arus mudik tahun ini. Kemudian, soal Operasi Ketupat 2019 sendiri dimulai sejak 29 Mei 2019, hingga 12 Juni 2019. Selama 13 hari ini, Polri menerjunkan personel gabungan hingga 157.155 anggota.

"Mereka disebar 60 persen di Jawa, 40 persen di luar jawa," tandas jenderal bintang dua ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya