Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuntaskan rekapitulasi nasional hasil Pilpres 2019. Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin ditetapkan menjadi pemenang Pilpres 2019.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Bahlil Lahadalia memiliki harapan kepada Joko Widodo dan Sandiaga Uno selaku kader HIPMI yang bersaing pada Pemilihan Presiden pada tahun ini.
Baca Juga
Sebelumnya, dia mengucapkan selamat kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.“Semoga amanah dalam menjalankan aspirasi rakyat lima tahun mendatang,” ujar Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Advertisement
Bahlil mengatakan, usai penetapan itu, pihaknya akan menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) HIPMI setanah air di Jakarta, pada Minggu (26/05/2019).
Silatnas ini bertujuan untuk memperkuat kembali tali silaturahim para kader HIPMI yang bertarung di Pilpres dan Pemilihan Legislatif. Sebagaimana diketahui, dua kader terbaik HIPMI bertarung di Pilpres kali ini.
Presiden terpilih Jokowi tercatat sebagai kader HIPMI Kota Solo dan Cawapres Sandiaga Uno merupakan Ketua Umum BPP HIPMI 2005-2008.
“Jadi, keduanya adalah kader terbaik HIPMI. Kita ingin, usai Pilpres, keduanya bersatu kembali menjahit ke-Indonesiaan yang semakin kuat baik ekonomi dan daya saingnya ke depan,” ujar Bahlil.
Bahlil mengatakan, budaya bersaing dan bertarung, telah mendarah daging di organisasi yang dipimpinnya sejak organisasi ini berdiri tahun 1970an lalu. Meski demikian, setelah bertarung sengit, kader HIPMI akan berdamai dan bersatu kembali seperti semula.
“Di HIPMI itu ada slogan yang kuat sekali napasnya ‘Bertanding untuk bersanding’,” ucap Bahlil.
Ajang Rekonsiliasi
Dia mengatakan, Silatnas ini juga akan menjadi ajang rekonsiliasi kader-kadernya yang menjadi pendukung pasangan 01 dan 02 yang sempat berseberangan sebab beda pilihan.
“Pengusaha itu kan resourches-nya kuat, tenaganya kuat. Kita tidak mau sumber daya pengusaha ini terpecah-pecah. Saatnya kita bersatu kembali dan bertepatan sekali di Bulan Suci Ramadhan. Bulan penuh berkah dan rahmat,” ucap Bahlil.
Dia mengatakan, pihaknya telah melayangkan undangan kepada Presiden Jokowi dan Capres Sandiaga Uno.
“Kami harapkan, tidak ada halangan, kedua kader terbaik kami ini akan hadir sekaligus berbuka puasa bersama akhir pekan nanti,” tegas dia.
Panitia Silatnas juga akan mengundang senior-senior HIPMI yang telah menjadi tokoh-tokoh strategis baik di dunia usaha dan perpolitikan nasional.
“Saatnya HIPMI bersatu kembali, kita galang kekuatan membangun perekonomian nasional yang berdaya saing dan mandiri ke depan,” jelas dia.
Advertisement
Hasil Final Pilpres 2019: Jokowi 55,50 Persen, Prabowo 44,50 Persen
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan perolehan suara Pilpres 2019 dari 34 provinsi dan 130 PPLN, yakni pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf memperoleh 85.607.362 suara atau 55,50 persen. Sementara pasangan 02 Prabowo-Sandiaga memperoleh 68.650.239 suara atau 44,50 persen.
Hasil rekapitulasi tingkat nasional secara keseluruhan diumumkan KPU di Gedung KPU RI pada Selasa dini hari. Pengumuman dibacakan Komisioner KPU RI Evi Novida Ginting,
BACA JUGA
Jumlah pemilih nasional dalam Pilpres 2019 sebesar 199.987.870 pemilih. Sementara jumlah suara sah Pilpres 2019 sebesar 154.257.601 suara.
Sementara itu perolehan hasil Pileg DPR RI secara nasional, yakni:
PKB: 13.570.097 (9,69 persen)
Gerindra: 17.594.839 (12,57 persen)
PDIP: 27.053.961 (19,33 persen)
Golkar: 17.229.789 (12,31 persen)
Nasdem: 12.661.792 (9,05 persen)
Garuda: 702.536 (0,05 persen)
Berkarya: 2.929.495 (2,09 persen)
PKS: 11.493.663 (8,21 persen)
Perindo: 3.738.320 (2,67 persen)
PPP: 6.323.147 (4,52 persen)
PSI: 2.650.361 (1,89 persen)
PAN: 9.572.623 (6,84 persen)
Hanura: 2.161.507 (1,54 persen)
Demokrat: 10.876.507 (7,77 persen)
PBB: 1.099.848 (0,79 persen)
PKPI: 312.775 (0,22 persen)
Pemilih dalam Pileg DPR RI berjumlah 199.979.320 pemilih, sementara jumlah suara sah Pileg DPR RI secara nasional 139.971.260 suara.
Seusai hasil penghitungan Pemilu 2019 dibacakan, KPU mempersilakan seluruh saksi peserta pemilu menandatangani berita acara.
Berdasarkan pantauan, saksi dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, saksi PKS, saksi Partai Berkarya, saksi Partai Gerindra, dan saksi PAN menolak menandatangani berita acara penetapan hasil penghitungan suara Pemilu 2019.