Kemenperin Targetkan Ekspor IKM Tumbuh 4 Persen

Dari total 30 ribu IKM di Indonesia, sekitar 10 persen sudah merambah pasar ekspor.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jun 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2019, 16:00 WIB
Meningkatkan Produksi Ikm
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan komponen kendaraan bermotor di industri logam Bengle, Tegal, Rabu (10/10). Kementerian Perindustrian menargetkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) tumbuh 11 persen hingga akhir 2018 . (Liputan6.com/HO/Eko)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih mengatakan, pihaknya menargetkan ekspor dari sektor industri kecil dan menengah (IKM) tumbuh 4 persen di 2019. Kemenperin akan terus menjalankan berbagai upaya untuk mengejar target tersebut.

"Target pertumbuhan IKM 4 persen, ekspornya sekitar 4 persen untuk tahun ini," kata dia, saat ditemui, di JCC, Jakarta, Jumat (21/6/2019).

Menurut dia, saat ini yang sudah melakukan ekspor rata-rata merupakan pelaku usaha menengah. Dari total 30 ribu IKM di Indonesia, sekitar 10 persen sudah merambah pasar ekspor.

"IKM sudah banyak ya (yang ekspor), tapi rata-rata menengah, kalau kecil belum. Jumlah menengah 30 ribuan. Dari 30 ribu, itu sekitar mau 3.000 sampai 4.000 yang sudah ekspor. Kira-kira 10 persen," jelas dia.

Dia pun meminta para memanfaatkan kehadiran Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang sudah ada. Lewat UPT, para pelaku IKM dapat menyampaikan kebutuhan dan mendapatkan berbagai fasilitas untuk mendukung usahanya.

Sebagai contoh, kata dia, ada seorang pelaku industri kerajinan kayu yang sulit untuk mengembangkan usaha dan mengakses pasar ekspor karena tidak memiliki mesin pengering kayu.

"Dia suruh masuk asosiasi. Saya kan fasilitasi asosiasi atau masuk UPT. Kerja sama dengan UPT di Provinsi dia. Punya pabrik. Jadi kami kasih bantuan untuk pengeringan kayu itu di UPT. Kalau dia lewat UPT bisa kerja sama dengan UPT. UPT kayu di Jepara, Solo ada. Karena (untuk ekspor) kadar kayunya harus bagus. Jadi kami tidak bisa kasih satu-satu," ujar dia.

Selain UPT, lanjut dia, para pelaku IKM dapat mengikuti program restrukturisasi. Program ini membantu pelaku IKM untuk mendapatkan peralatan produksi dengan potongan harga.

"Kedua mereka bisa melalui program restrukturisasi. Jadi kami bantu mesin dan peralatan itu dengan potongan haarga 30 persen. 70 persen dibeli sendiri. Program restrukturisasi kalau beli mesin sendiri, kami akan bantu kasih potongan harga maksimal Rp 300 juta," imbuhnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jurus Kemenperin Dorong IKM Go Digital

Meningkatkan Produksi Ikm
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan komponen kendaraan bermotor di industri logam Bengle, Tegal, Rabu (10/10). Kementerian Perindustrian menargetkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) tumbuh 11 persen hingga akhir 2018 . (Liputan6.com/HO/Eko)

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus gencar melakukan pemberdayaan lndustri Kecil dan Menengah (IKM) melalui pemanfaatan teknologi digital.

Upaya ini adalah sebagai bagian dari pelaksanaan langkah-Iangkah prioritas yang tertuang di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.

Salah satu langkah yang ditempuh Kemenperin adalah lewat berbagai kegiatan sosialisasi program 'e-Smart' yang sudah diluncurkan 2017. 

Dirjen lndustri Kecil, Menengah dan Aneka Gati Wibawaningsih mengatakan, acara e-Smart IKM 2019 dengan tema 'IKM Go Digital' merupakan rangkaian kegiatan sosialisasi yang dilakukan pihaknya. 

Kegiatan ini mengumpulkan dan mempertemukan para pelaku IKM, platform e-commerce, serta lembaga pembiayaan seperti perbankan.

"Ini adalah langkah nyata Kementerian Perindustrian dalam hal ini Direktorat Jenderal lndustri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) untuk mempersiapkan industri kecil dan menengah (IKM) menuju revolusi industri 4.0," katanya saat membuka acara e-Smart IKM 'IKM Go Digital', di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jumat, (29/3).

Acara yang dihadiri 1.000 IKM dari seluruh Jawa Timur ini diikuti oleh delapan marketplace besar di Indonesia, tiga logistik, tiga perbankan, dua Financial Technology, dan empat Information Technology yang salah satunya Ruang Guru yang akan memberikan edukasi melalui format digital yang dapat diakses melalui internet, acara ini dikemas dalam konsep pameran, talkshow, dan workshop.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya